ACEH UTARA, iNews.id - Satu keluarga kaum dhuafa serta anak yatim menempati hunian rumah tidak layak huni terbuat dari plastik dan tepas di Gampong pedalaman Seumirah Kabupaten Aceh Utara, Aceh, kemiskinan hidup bermata pencaharian sebagai pekebun dan pekerja buruh lepas hanya bisa pasrah.
Sungguh miris Kehidupan satu keluarga kaum dhuafa yang menjalani kehidupannya dibawah garis kemiskinan di daerah penghasil sumber daya alam, gas alam petro dollar di Aceh.
Abdurrahman berumur (60) warga Desa pedalaman Seumirah, Kabupaten Aceh Utara,Aceh berserta anak-anaknya yang yatim setelah ditinggal istrinya meninggal dunia bertahan hidup dalam rumah tidak layak huni.
Sejak sepuluh terakhir menempati rumah tidak layak huni terbuat dari palstik dan tepas, dimusim penghujan dan angin kencang hanya pasrah air hujan mengenangi tempat tidur dan lemari pakaian karena bocor.
Sementara itu Abdurrahman mengaku hanya pasrah menjalani hidup bersama empat anaknya dua diantaranya telah diambil sanak keluarga jalani hidup lebih layak.
Sedangkan dua lagi bertahan hidup dibawah rumah plastik bersamanya, namun berbagai surat permohonan telah diajukan ke pihak pemerintah dan telah diterjunkan melihat kondisi rumah, namun tidak ada yang membantu kehidupannya.
Sementara itu Sayuti keluarga Abdurrahman menjelaskan sangat mengharapkan bantuan pihak dermawan ataupun pemerintah untuk meringankan beban hidup keluarga Abdurrahman dengan segala keterbatasan bertahan dibawah rumah plastik.
Selama ditinggal istri tercinta yang telah meninggal dunia Abdurrahman yang tegar ini mengurus berbagai kebutuhan anak-anaknya sendiri mempersiapkan pakaiaan, mengurus rumah, hingga memasak didapur.
Kondisi rumah beralaskan lantai tanah ruangan yang sempit membuatkan aktivitasnya harus berhati-hati diusia yang suda senja ini.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait