ACEH SINGKIL, iNews.id - Dalam upaya mendongkrak ekonomi, sejumlah masyarakat di Desa Blok 15, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh bergantung pada industri batu bata.
Dimana industri ini di yakini merupakan usaha yang menjanjikan terhadap pertumbuhan ekonomi di desa itu.
Menanggapi banyaknya warga di desa blok 15 yang bergantung pada industri itu, Plt.Kepala Desa Blok 15, Sunarti, mengatakan sangat merespon baik terhapa usaha industri itu.
"Tentunya kita sangat mensupport usaha industri batu bata di desa blok 15 ini", kata Sunarti kepada media ini, Kamis (23/6/2022).
Plt. Kepala Desa Blok 15, Sunarti, meyakini bahwa industri ini dapat secara perlahan mendongkrak perekonomian masyarakat di Kabupaten Aceh Singkil, terkhusus di Desa Blok 15.
"Dimana sebagian besar masyarakat di Desa kita ini bekerja pada industri batu bata, tentu hal ini sangat baik untuk mendobgkrak perekonomian", terangnya.
Kendati demikian, Sunarti menjelaskan sejumlah kendala yang di hadapi para pengusaha batu bata di desa nya itu.
"Ya tentu dalam setiap usaha selalu ada kendala, begitu juga dengan usaha yang di geluti sejumlah masyarakat di desa blok 15 ini", sebutnya.
Dilanjutkannya, salah satu kendala yang saat ini menjadi perhatian kita ialah terkait sulitnya mendapatkan tanah liat yang menjadi bahan utama pembutan batu bata itu.
"Saya berharap kepada pemerintah daerah agar dapat mencari solusi secara bersama - sama terkait kelangkaan bahan ini", harapnya.
Dijelaskannya, Desa blok 15 merupakan salah satu desa yang di kelilingi salah satu perusahaan kelapa sawit PT Socfindo, dimana sebelumnya para penggiat industri batu bata ini mencari tanah liat di sekitar HGU PT Socfindo tersebut.
"Namun, saat ini para penggiat ini tidak di izinkan lagi untuk mengambil tanah liat di areal HGU Perusahaan itu", sebutnya.
Sehingga, lanjutnya, para penggiat batu bata ini harus mencari solusi untuk mendapatkan tanah liat, salah satunya harus membeli atau membayar koin ke tempat lain.
"Sekali lagi kita harap agar pemerintah Kabupaten agar dapat mencari solusi terkait kelangkaan bahan baku ini, demi mendongkrak perekonomian masyarakat", pintanya.
Pihak Desa Blok 15, kata dia, akan segera melayangkan surat kepada perusahaan PT Socfindo terkait masalah kelangkaan bahan ini.
Sementara itu, di samping program unggulan support industri batu bata di desanya, Plt. Kepala desa blok 15 juga saat ini dalam upaya mengajukan program bantuan pupuk dari pemerintah kepada kelompok petani kelapa sawit di desanya.
"Semoga pengajuan itu dapat di respon baik oleh pihak dinas sehingga dapat membantu para petani sawit di desa kita, yang saat ini kita ketahui harga pupuk sedang melambung tinggi",
Ia berharap dari dua program kerja unggulan itu dapat meningkatkan ekonomi masyarakat pasca Covid-19.
"Semua program kerja tersebut adalah hal yang lebih diprioritaskan untuk membantu ekonomi masyarakatnya, yang secara mayoritas sebagai pelaku industri batu bata dan petani kebun sawit pada umumnya", tutupnya.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait