9 Kuala Dangkal di Pijay Gunakan APBK Tak Cukup Perbaikan, Provinsi dan Pusat Diminta Turun Tangan

Jamal Pangwa
9 Kuala Dangkal di Pidie Jaya, Dana APBK Tak Terkaper Untuk Pengerokan Provinsi dan Pusat di Minta Turun Tangan. (Foto: Jamalpangwa-iNews.id).

PIDIE JAYA, iNews.id - Sejumlah 9 muara sungai (Kuala) di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh mengalami kondisi dangkal dan rusak parah selama bertahun-tahun tanpa adanya perbaikan dengan serius oleh pemerintah.

Dengan kondisi dangkalnya Kuala atau muara sungai di seluruh pelosok Kabupaten Pidie Jaya, Aceh ini membuat parah nelayan kewalahan dalam menjalani aktivitas mencari rezeki sehari- hari saat melaut.

Namun untuk melakukan perbaikan dengan serius dangkalnya 9 muara sungai dengan mengunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten (APBK) Pidie Jaya tak akan terkaper selama ini.

Hal tersebut di sampaikan oleh Plt.Kadis Kelautan dan Perikanan Pidie Jaya, Zulkarnaini, maka itu pihaknya berharap agar pemerintah Provinsi Aceh dan Pemerintah Pusat untuk turun tangan dalam menangani kasus dangkalnya dan rusaknya Kuala atau muara di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh.

Ia menambahkan, kondisi dangkal atau rusaknya muara sungai di Pidie Jaya ini ada 9 muara yang telah bertahun-tahun dengan kondisi memprihatinkan.

"Kali ini dari wakil Bupati Pidie Jaya, Said Mulyadi bantu pengerokan kuala Ulim melalui dinas kelautan dan perikanan, ini sebenarnya wakil bupati Pidie Jaya menjawab persoalan nelayan ulim melalui DKP, bukan kita tak mau memperbaiki nya dengan serius, tetapi kita keterbatasan anggaran," sebut Zulkarnaini.

Selain itu menurut dia, persoalan Kuala dangkal bukan hanya di Ulim saja tapi di seluruh Kuala atau muara di Pidie Jaya mengalami hal yang sama, bahkan seluruh Aceh secara umumnya.

Zul berharap, dengan kondisi seperti ini harus ada juga perhatian Pemerintah Provinsi Aceh dan Pemerintah Pusat karena pengerokan akan bertahan sementara saja.

"Kami sebenarnya bukan tak mengubris persoalan ini, tetapi harus ada bangunan air seperti Pemasangan batu, pembangunan Jety dan lain-lainnya, kalau hanya di kerok tak lama kemudian kembali dangkal, contoh seperti Kuala beuracan, itu kan..udah kita lakukan pengerokan tapi kini dangkal lagi, maka itu provinsi dan pusat coba lah perhatian sedikit untuk Pidie Jaya," sebutnya Zul.

Sementara itu Abu Laot Pidie Jaya, A.Hamid Husen menyatakan bahwa pihaknya sudah kewalahan dalam menyampaikan persoalan kondisi muara sungai atau Kuala di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh yang kini sudah mengalami kerusakan parah dan dangkal.

"Seharusnya Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat tau lah kondisi nasib masyarakat kita saat ini, mereka itu semuanya bergantung hidup dengan mencari nafkah di laut, karena hampir semua masyarakat Pidie Jaya ini hidup di pesisir, jadi kebanyakan mereka merupakan nelayan," terangnya.

Ia menambahkan, contohnya seperti Kuala Meureudu yang saat ini kondisinya benar-benar sudah dangkal, bahkan sering boat nelayan mengalami kerusakan dan kecelakaan saat pulang dan pergi melaut.

"Sebenarnya kita selalu mengusulkan dalam pembahasan apapun, agar Kuala atau muara di perbaiki, kita ini semua nelayan jadi berikan mereka kesejahteraan untuk bisa melaut, ya dengan mengerok atau memperbaiki Kuala nya, itu saja sudah cukup bagi mereka," tegas Abu Laot Pidie Jaya.

Ini data Kuala atau Muara dangkal di Pidie Jaya :



Editor : Jamaluddin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network