TAKENGON, iNewsPortalAceh.id- Sungguh miris peristiwa runtuhnya teras Rumah Sakit Regional, di Kecamatan Pegasing, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh, diduga oknum yang bekerja membersihkan reruntuhan rumah sakit itu memperjual belikan besi reruntuhan dengan harga Rp4000 rupiah per kilo nya.
Informasi ini diketahui setelah sejumlah photo yang memperlihatkan aktifitas jual beli antara pengusaha barang bekas dengan pekerja yang ada di lokasi reruntuhan rumah sakit regional tersebut.
Terlihat jelas di dalam foto itu satu unit becak barang dengan timbanggan di lantai halaman RS Rujukan empat Kabupaten kota itu.
Menurut informasi, besi itu diduga akan dijual ke toke barang bekas yang tak jauh dari Puskesmas Pegasing tersebut.
Pengusaha barang bekas yang ada dalam foto itu, bernama Bembeng ketika di konformasi iNews.id dirinya mengakui, bahwa ia hanya di panggil oleh para pekerja yang sedang membersihkan reruntuhan rumah sakit itu.
"Benar dalam photo itu adalah saya, saat itu saya kelokasi di panggil pekerja dan di tawari untuk membeli besi itu, saya biasa beli besi dengan harga Rp4000,- (empat ribu rupiah) per kilo nya." Ujar Bembeng.
Ia juga mengatakan keinginan untuk membeli besi itu di urungkan karena tidak ada bos yang bertangung jawab.
"Saya tanya saat itu, apakah bos ada disini, mereka bilang tidak ada, sedang di Banda Aceh, lalu saya tidak berani membeli nya, saya juga tau bangunan tersebut sedang bermasalah," kata Bembeng memberi penjelasan.
Terkait adanya timbangan di lokasi reruntuhan rumah sakit regional Bembeng mengatakan ia hendak menimbang kotak keramik.
"Saat itu saya mau membeli kotak keramik, namun kotak nya pun tidak jadi saya beli karena sudah basah," kata Bembeng.
Ia pun tak menapik photo yang beredar itu, becak dan timbangan tersebut ia akui adalah miliknya.
Bembeng saat itu ke lokasi bersama anggota nya.
"Tapi jujur, saya tidak membeli besi itu, ada juga tadi yang ambil photo di lokasi. Bisa di cek ke gudang, saya tidak ada beli apapun, saya langsung pulang," ucap Bembeng.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait