JAKARTA, iNewsPortalAceh.id – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, mengatakan pemerintah harus menciptakan kultur yang peka terhadap data dan pelayanan.
Hal itu sangat penting karena pemerintah memiliki dua kemampuan tersebut dan dapat berimbas pada peningkatan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat.
“Ini merupakan suatu penghargaan yang sebetulnya sebagain kecil saja dari effort kita semua. Terutama di lingkungan pemerintah untuk terus menciptakan sebuah kultur yang peka terhadap data dan peka terhadap pelayanan. Itu dua hal yang sangat penting,” kata Sri Mulyani, pada acara Grand Final Finance and Health Hackathon 2022 di Bali, Minggu (13/11/2022).
Menurut dia, pemerintah memiliki banyak kemampuan untuk mengumpulkan data dari masyarakat. Salah satu contohnya yakni di keuangan.
Dari sisi kewenangan, lanjutnya, pemerintah memiliki banyak sekali kemampuan untuk mengumpulkan data dari masyarakat.
"Kalau di keuangan jelas sangat banyak. Kami ada penerimaan pajak bea dan cukai, penerimaan negara bukan pajak. Dari sisi belanja, dari mulai belanja pemerintah pusat, kementerian-kementerian yang membelanjakan dengan kode-kode untuk apa saja belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, belanja dengan output outcome yang akan tercapai,” ungkap Sri Mulyani.
Dia menjelaskan, negara memiliki banyak sekali data. Di mana, pemerintah tentu memiliki tanggung jawab untuk terus mampu merumuskan kebijakan dan langkah-langkah.
“Jadi data begitu banyak, sebagai pemerintah tentu eksekutif. Kita memiliki tanggung jawab untuk terus mampu merumuskan kebijakan dan langkah-langkah di dalam rangka membangun Indonesia menuju cita-citanya dan selalu merespons jika terjadi suatu masalah,” ujar Sri Mulyani.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait