LHOKSEUMAWE, iNewsPortalAceh.id – Dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H, PT Pegadaian melalui unit Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi Masyarakat Aceh Sejahtera (KILAU EMAS MUHARRAM).
Program ini dilaksanakan pada 28 hingga 29 Juni 2025, dengan tujuan memberikan kontribusi nyata dalam pemberdayaan ekonomi umat melalui pendekatan inklusif, edukatif, dan berbasis nilai-nilai spiritual.
Pemimpin Kantor Wilayah PT Pegadaian Sumut Aceh, Maksum, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya fokus pada pemberdayaan ekonomi, tetapi juga mengusung konsep ekonomi berbasis syariah yang memperhatikan kesejahteraan sosial dan spiritual masyarakat.
“Program ini adalah wujud kepedulian kami, khususnya di provinsi Aceh, yang menjadi satu-satunya wilayah di Indonesia yang melaksanakan kegiatan ini. Kami telah memulainya sejak Maret dan Insya Allah akan berlanjut hingga Desember 2025 mendatang,” ujar Maksum.
KILAU EMAS MUHARRAM hadir sebagai wadah untuk menyebarkan pemahaman tentang ekonomi syariah, yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan material, tetapi juga memberikan manfaat sosial yang lebih luas. Program ini bekerja sama dengan Pemerintah Kota Lhokseumawe serta berbagai pihak terkait untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan dan menyentuh berbagai aspek kehidupan.
Selama dua hari penyelenggaraan, berbagai kegiatan melibatkan langsung masyarakat, termasuk literasi keuangan syariah, pemeriksaan kesehatan bagi 200 anak dan lansia, serta pembagian sembako kepada mereka yang membutuhkan. Selain itu, kegiatan doa & dzikir bersama, santunan untuk anak yatim, serta acara-acara yang menguatkan dimensi spiritual umat turut mewarnai rangkaian acara ini.
Maksum menambahkan, melalui kegiatan ini Pegadaian Syariah berupaya menjembatani kesenjangan ekonomi dan memberikan akses lebih luas kepada masyarakat terhadap layanan keuangan yang berbasis prinsip syariah. Kolaborasi antara Pegadaian dan Pemerintah Kota Lhokseumawe menjadi bukti bahwa ekonomi yang berkelanjutan harus melibatkan berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan sosial.
“Program ini bukan sekadar seremonial, tetapi merupakan bagian dari upaya strategis untuk membangun sinergi antara Pegadaian, pemerintah daerah, akademisi, praktisi, dan masyarakat. Kami berharap ini dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di Kota Lhokseumawe,” kata Maksum.
KILAU EMAS MUHARRAM juga bertujuan mendukung ekonomi lokal yang lebih mandiri dengan memberikan perhatian khusus kepada anak yatim dan mereka yang membutuhkan melalui santunan dan pembagian paket sembako. Selain itu, Pegadaian memberikan tabungan emas kepada mahasiswa sebagai modal awal untuk masa depan mereka.
Harapan terbesar dari kegiatan ini adalah terciptanya ekonomi berkelanjutan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh. Dengan komitmen untuk terus hadir di tengah masyarakat, Pegadaian berencana memperkenalkan layanan keuangan yang lebih inklusif dan sesuai dengan nilai-nilai agama.
“Dengan tema Ekonomi Masyarakat Aceh Sejahtera, kami berharap program ini dapat menjadi simbol kebangkitan ekonomi berbasis syariah yang memperhatikan keseimbangan antara aspek material dan spiritual, serta menginspirasi daerah lain untuk mengikuti jejak Pegadaian,” tambah Maksum.
KILAU EMAS MUHARRAM menjadi contoh nyata dari sinergi antara sektor ekonomi dan spiritual, yang diharapkan dapat memperkuat ketahanan ekonomi lokal dan mendorong terciptanya masyarakat Aceh yang lebih sejahtera.
Editor : Armia Jamil
Artikel Terkait