PIDIE JAYA, iNewsPortalAceh.id – Hingga pertengahan tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya mencatat realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp45.233.872.222,27 per 17 Juli 2025.
Angka ini masih jauh dari target PAD tahunan sebesar Rp115 miliar, yang ditetapkan sebagai proyeksi capaian tahun ini.
Kontribusi terbesar terhadap PAD datang dari retribusi pelayanan kesehatan RSUD Kabupaten Pidie Jaya, yang menyumbang puluhan miliar rupiah dari berbagai sumber pendapatan.
Berikut rincian pendapatan retribusi RSUD hingga 17 Juli 2025:
1. Asuransi BPJS (JKN): Rp43.639.855.335
2. Ambulance (JKN): Rp369.119.300.
3. Obat kronis (JKN): Rp382.787.221
4. Asuransi Jasa Raharja: Rp297.307.404
5. BPJS Ketenagakerjaan: Rp14.204.460
6. Pendidikan dan pelatihan: Rp9.308.500
7. Layanan umum (partikulir): Rp327.746.000
8. Kerja sama: Rp7.680.000
9. Hasil bersih giro: Rp1.649.001,27
10. Pendapatan lain-lain: Rp184.215.000.
Menanggapi progres tersebut, anggota DPRK Pidie Jaya, Said Syahrul, dalam rapat pansus bersama jajaran RSUD Kabupaten Pidie Jaya, mempertanyakan kemungkinan pencapaian target PAD hingga akhir tahun.
“Kita ingin tahu sejauh mana RSUD optimis mengejar target PAD yang ditetapkan. Mengingat sekarang sudah pertengahan tahun, capaian masih belum menyentuh separuh dari target,” ujar Said Syahrul saat sesi tanya jawab, Kamis (17/7/2025) kemarin.
Direktur RSUD Pidie Jaya yang hadir dalam forum pansus menyampaikan pihaknya akan terus memaksimalkan pelayanan dan efisiensi pengelolaan guna mendorong pendapatan rumah sakit hingga akhir tahun.
Pemkab Pidie Jaya melalui tim anggaran dan OPD terkait diharapkan dapat segera melakukan langkah strategis guna mengejar ketertinggalan realisasi PAD, agar tidak berdampak pada pembiayaan program prioritas daerah menjelang akhir tahun anggaran 2025.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait