PIDIE JAYA, iNewsPortalAceh.id – Drama gugatan sengketa seleksi calon Ketua Baitul Mal Pidie Jaya akhirnya berakhir antiklimaks.
Ikhwani, seorang dosen asal Gampong Blang Awe, Kecamatan Meureudu, Pidie Jaya, Aceh resmi mencabut gugatannya di Pengadilan Negeri Pidie Jaya.
Surat pencabutan itu ditujukan langsung kepada majelis hakim yang menangani perkara dengan nomor register 8/Pdt.C/2025/PN Mrd.
Gugatan yang awalnya dilayangkan pada 7 Agustus 2025 itu kini resmi tidak dilanjutkan.
“Saya memutuskan untuk mencabut gugatan ini karena ada hal-hal yang telah saya pertimbangkan dengan matang,” ujar Ikhwani saat dikonfirmasi awak media iNewsPortalAceh.id, Senin (08/09/2025).
Sebelumnya, Ikhwani menggugat tim panitia seleksi (Pansel) Baitul Mal Pidie Jaya.
Ia merasa dirugikan karena tidak mendapatkan informasi jelas terkait perpindahan lokasi tes wawancara calon Ketua Baitul Mal.
Awalnya, tes wawancara dijadwalkan berlangsung di kantor MPU Pidie Jaya. Namun, mendadak lokasi dialihkan.
Ikhwani mengaku tetap datang ke lokasi awal sesuai jadwal, tapi kehilangan kesempatan ikut wawancara.
“Saya bahkan sempat ingin menjelaskan langsung ke tim pansel, tapi tidak diberi ruang. Karena itu saya melayangkan gugatan ke pengadilan,” ungkapnya.
Namun, seiring berjalannya waktu, dosen ini memilih jalur damai dan menarik kembali gugatan.
Meski begitu, pencabutan perkara ini justru menimbulkan tanda tanya baru: apa sebenarnya alasan mendalam di balik keputusan tersebut?
Yang jelas, kasus ini membuka sorotan publik terhadap transparansi proses seleksi lembaga penting seperti Baitul Mal Pidie Jaya.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait
