get app
inews
Aa Read Next : Biadab! Pasukan Zionis Israel Serang Tenda Pengungsi di Zona Kemanusiaan Gaza Tewaskan 21 Orang

Pasukannya Dipukul Mundur Ukraina, Begini Pernyataan Kemhan Rusia

Minggu, 11 September 2022 | 11:42 WIB
header img
Tentara Ukraina berpose di Kota Kupiansk, Kharkiv, yang direbut dari pasukan Rusia (Foto: Press Service of the State Security Service via Reuters)

MOSKOW, iNewsPortalAceh.id - Ukraina merebut beberapa wilayah Kharkiv yang sempat dikuasai pasukan Rusia dalam serangan balasan beberapa hari terakhir.

Mengomentari hal itu, Kementerian Pertahanan Rusia menjelaskan pasukannya memang ditarik dari beberapa wilayah.

“Guna mencapai tujuan operasi militer khusus, sebuah keputusan dibuat untuk mengumpulkan kembali pasukan ke daerah Balakleya dan Izyum untuk membangun upaya ke arah Donetsk,” bunyi pernyataan Kemhan Rusia, yang dikeluarkan Sabtu (10/9/2022), dikutip dari RT.

Disebutkan, pasukan yang ditempatkan ke wilayah tersebut telah ditarik selama 3 hari terakhir ke wilayah Republik Rakyat Donetsk (DPR).

Selama operasi tersebut, militer telah melakukan sejumlah pengalihan perhatian maupun kegiatan lain seolah-olah melakukan aktivitas nyata.

Sayangnya kemhan tak menjelaskan secara rinci mengenai manuver tersebut.

Selanjutnya untuk mencegah kerugian lebih besar pada pasukan, militer Rusia menyerang dan melumpuhkan unit-unit tentara Ukraina di daerah tersebut menggunakan serangan artileri, rudal, serta pesawat tempur.

Serangan itu disebut berhasil menghancurkan lebih dari 100 kendaraan lapis baja dan artileri musuh serta menewaskan lebih dari 2.000 tentara Ukraina dan asing dalam 3 hari terakhir.

Penarikan pasukan Rusia ini berlangsung di tengah serangan besar-besaran militer Ukraina ke Kharkiv sejak Kamis lalu.

Sebelumnya Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina Dmytro Kuleba mengklaim negaranya bisa mengalahkan Rusia, terbukti dari keberhasilan tentaranya memukul mundur pasukan Beruang Merah.

Namun dia menegaskan Ukraina masih membutuhkan banyak senjata. Saat konferensi pers bersama Menlu Jerman, Annalena Baerbock, Kuleba mengatakan beberapa negara sekutu awalnya ragu mengirim senjata dengan alasan risiko yang harus dihadapi karena memusuhi Presiden Vladimir Putin.

"Syukurlah, sekarang kami tidak lagi mendengar alasan ini lagi. Kami telah membuktikan mampu mengalahkan pasukan Rusia. Kami berhasil menggunakan senjata yang diberikan kepada kami. Jadi saya tegaskan lagi, semakin banyak senjata yang kami terima, semakin cepat kami menang dan semakin cepat perang ini akan berakhir," ujarnya.

Editor : Jamaluddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut