Miris ! Bangunan SDN 15 Pinto Rimba Bireun Telah Lapuk di Makan Usia, Nyaris Runtuh

BIREUN, iNewsPortalAceh.id - Bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN)15 yang terletak di Desa Pinto Rimba, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen, Aceh butuh perhatian pemerintah.

Sekolah yang berada di pendalaman Kabupaten Bireun ini dengan kondisinya telah lapuk di makan usia dan sudah tidak layak lagi di gunakan untuk kegiatan belajar mengajar dikhawatirkan akan roboh, Rabu (12/10/2022).

Baca Juga

SMPN 1 Trienggadeng Sembelih 7 Ekor Sapi, 4 Domba dan 2 Kambing Qurban

Kondisi Sekolah Dasar Negeri (SDN)15 Peudada ini yang terletak di Desa Pinto Rimba seluruh bangunan sekolah itu telah retak mulai dari dinding, lantai dan pelafon sudah lapuk di makan usia.

Sekolah ini memiliki tujuh ruangan, enam ruangan belajar dan satu ruang perpustakaan, semua bangunan sekolah itu sudah tidak layak lagi di gunakan.

Bangunan yang di bangun pada tahun 1982 ini hanya dan hanya pernah di rehap satu kali saja pada tahun 2006 silam, kini kondisinya sangat miris.

Baca Juga

Kisah Seorang Gadis Nyamar jadi Pria, Karena Rela Kerja Kuli demi Hidupi Adiknya

Fitra Syuhada guru SDN 15 Peudadam mengatakan sekolah ini memiliki murid sebanyak enam puluh orang, mulai dari kelas satu SD sampai kelas enam SD dengan jumlah guru PNS 4 orang, tenaga honor 5 orang.

Menurutnya dari kesuluruhan bangunan sekolah yang retak itu, ada tiga ruangan yang memang sudah tidak layak lagi di gunakan.

Sementara itu Saifuddin komite Sekolah mengatakan kondisi sekolah SD ini sudah retak sejak beberapa tahun lalu, namun setelah di rehap pada tahun 2006 silam.

Baca Juga

Sekolah di Aceh Singkil Luncurkan Buku Sya'ir Asean dan Launching Buku Antologi

Ia khawatir dengan kondisi bangunan sekolah seperti ini, jika angin kencang di khawatirkan bangunan sekolah akan runtuh dan ketika gempa sedikit saja bangunan itu pasti akan runtuh.

Akibat karena kondisi bangunan sudah retak semuanya, ia sangat berharap kepada pemerintah daerah Kabupaten Bireuen dan Provinsi Aceh untuk membangun ruang belajar yang baru di karekan sudah tidak bisa direhap lagi.

Editor : Jamaluddin