BENER MERIAH, iNewsPortalAceh.id - Kepergok intip anak tiri mandi, oknum Kepsek di Bener Meriah akhirnya digugat cerai oleh istrinya.
SF yang merupakan oknum Kepala Sekolah di salah satu sekolah dasar (SD) di Bener Meriah, Aceh, pada hari Jum'at 29 September 2023 kedapatan sedang ngintip anak tirinya yang sedang mandi.
Mengetahui perbuatan suaminya itu, ZL (41) memilih bercerai dan pindah kerumah ibu kandungnya di Kecamatan Timang Gajah.
"Kali ini dia ngintip, nanti kalau saya tidak di rumah terus dia masuk ke kamar anak saya, apa yang akan terjadi. Lebih baik saya ceraikan dia, dari pada anak saya jadi korban nantinya," cerita ZL pada awak media pada Sabtu (30/9/2023).
ZL mengaku bahwa dirinya sempat ribut dengan pelaku (suami) gara-gara persoalan rumah tangganya.
Bahkan ZL tak habis pikir dengan prilaku suaminya yang bisa melakukan perbuatan tidak terpuji itu dengan nekat mengintip anak tirinya saat mandi.
"Karena mau pergi ke sekolah anak saya LY, korban saya suruh mandi, tak lama dari itu saya dengar teriakan korban dari kamar mandi "mak ada yang ngintip". Saya mengejar pelaku, kagetnya saya di sana saya liat suami saya yang jadi pelakunya," imbuh dia.
Korban berinisial LY (16) yang masih duduk di bangku SMA, kepada wartawan mengaku bahwa kejadian pengintipan itu sudah sering terjadi, namun pada Jum'at kemarin ibu berhasil mendapati pelaku.
"Jam 06.30 saya mandi, pas mau siap mandi aku liat ada orang di sudut kamar mandi, bajunya nampak dan mata nya melihat kearah saya dari celah-celah lubang, terus saya siram pakai air sambil saya berteriak," sebut korban.
Setelah terkejut mengetahui ada yang mengintipnya mandi, LY mengaku bergegas mengenakan pakaian dan keluar dari kamar mandi.
Kemudian korban di luar rumah melihat ibunya ribut besar dengan SF sang ayah tiri dmm. Dari percakapan orang tua bahwa yang mengintip dirinya mandi rupanya SF ayah tirinya.
Selain itu, korban juga mengaku ayah tirinya kerapkali melakukan perbuatan tidak senonoh pada nya, bahkan perlakuan itu kerapkali di alami korban ketika tak ada orang lain di rumah.
"Dia sering mencoba melakukan perbuatan tak pantas pada saya tapi selalu bisa saya lawan dan setiap mau memberi uang ia selalu minta di cium, tapi saya tidak pernah mau, karena lebih baik saya tak dapat uang daripada harus menciumnya," jelas korban.
Kini ibu korban ZL dengan didampingi pamannya mminta surat pengantar dari Desa tempat dia tinggal, sebagai salah satu peryaratan untuk mendaftarkan gugatan cerai ke Mahkamah Syar`iyah Redelong, Bener Meriah.
Editor : Jamaluddin