Pakaian Adat Aceh dan Fungsinya, dari Baju Meukeusah hingga Kain Samping
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2023/10/31/fdd86_baju-adat-aceh.jpg)
BANDA ACEH, iNewsPortalAceh.id - Pakaian adat Aceh dan fungsinya yang perlu kamu ketahui. Indonesia sebagai negara yang kaya akan kebudayaannya tentunya info ini akan menjadi pengetahuan.
Salah satu bentuk nyata ada kebudayaan yang beragam di Indonesia yakni pakaian adatnya. Setiap daerah di Indonesia memiliki pakaian adatnya masing-masing yang juga menjadi ciri khas daerah tersebut.
Salah satu daerah di Indonesia yang memiliki beberapa pakaian adat adalah Aceh. Kota yang dijuluki Serambi Mekah ini mayoritas memiliki penduduk yang memeluk agama islam.
Pakaian Adat Aceh dan Fungsinya.
1. Baju Meukeusah.
Baju adat meukeusah adalah pakaian adat Aceh yang digunakan sebagai atasan laki-laki Aceh. Pakaian ini berbentuk beskap atau blazer dan sudah sering digunakan sejak zaman Kerajaan Samudra Pasai dan Perak.
Baju ini berwarna hitam, dan bagi orang Aceh warna hitam ini melambangkan kebesaran seorang laki-laki Aceh. Pada bagian leher hingga ujung lengan terdapat sulaman benang berwarna emas.
Sulaman tersebut biasanya bermotif sulur daun dan bunga. Kerah pada pakaian adat ini bentuknya mirip dengan budaya Tionghoa.
Kerah dengan bentuk tersebut diduga merupakan asimilasi antara budaya Aceh dengan China yang dibawa para pedagang dan pelaut yang melewati Aceh pada saat itu.
2. Celana Sileuweu.
Sama dengan warna atasannya, celana Sileuweu pun berwarna hitam. Celana Sileuweu merupakan setelan bawahan baju Meukeusah pada set Linto Baro.
Masyarakat Aceh banyak menyebut celana ini dengan sebutan celana Cekak Musang. Celana yang berbahan katun ini dilengkapi dengan penggunaan sarung dari bahan kain songket berbahan sutra.
Bentuknya melebar ke bawah dan terdapat sulaman emas di bagian tersebut.
3. Meukeutop.
Meukeutop adalah penutup kepala berbentuk lonjong memanjang yang dilengkapi dengan lilitan tangkulok. Jika dilihat dengan seksama, penutup kepala ini mirip dengan penutup kepala yang digunakan oleh Sultan-sultan yang ada di Turki.
Hal tersebut juga menunjukan kuatnya pengaruh islam dalam budaya Aceh. Penutup kepala ini dibuat dari kain tenun yang disulam dan terdiri dari warna kuning, hijau, hitam, merah, dan putih.
Hijau melambangkan kedamaian yang dibawa agama Islam. Kuning melambangkan kesultanan. Hitam berarti ketegasan dan kebesaran.
Merah menyatakan keberanian dan kepahlawanan, dan putih melambangkan kesucian.
4. Daro Baro.
Daro Baro adalah pakaian adat Aceh yang digunakan oleh perempuan Aceh. Pakaian adat ini juga merupakan pakaian pengantin wanita, sehingga hanya digunakan saat acara pernikahan.
Atasannya berlengan panjang yang menyerupai baju kurung. Kemudian bagian kerah pada kemejanya terdapat sulaman benang emas yang khas seperti pakaian China.
Untuk bentuknya, pakaian ini memiliki panjang hingga pinggul sehingga menutupi seluruh lekuk tubuh dan aurat pemakainya.
Jika pakaian adat pria memiliki warna yang lebih gelap, pada pakaian wanita warna pakaiannya cenderung lebih cerah, seperti kuning, merah, ungu, ataupun hijau.
5. Patam Dhoe.
Pakaian adat Aceh dan fungsinya selanjutnya adalah Patam Dhoe. Patam Dhoe adalah penutup kepala yang digunakan oleh para wanita Aceh.
Penutup kepala ini dilapisi dengan bunga segar yang disebut Patam Dhoe. Penutup kepala ini berbentuk seperti mahkota, dan bagian tengahnya diukir membentuk motif daun sulur.
Di sisi lainnya, motif pada penutup kepala ini terdapat motif yang disebut Boengong Kalimah yang dikelilingi dengan bulatan.
6. Kain Samping.
Pada pakaian adat Aceh sering ditemukan kain sebagai pelengkapnya yang bisa dililitkan di pinggang. Kain disebut dengan nama Kain Samping.
Kain samping ini memiliki motif songket atau tenunan yang khas.
7. Aceh Gayo.
Pakaian adat Aceh Gayo adalah pakaian adat yang belum mengalami perubahan secara modern. Dahulu, pakaian adat ini banyak dikenakan oleh Suku Gayo.
Pakaian ini terdiri dari atasan yang berwarna putih, ponok atau keris, celana, tanggang, sarung, cincin, genit rante, dan gelang.
Itulah 7 pakaian adat Aceh dan fungsinya. Semoga informasinya bermanfaat.
Editor : Jamaluddin