BANDA ACEH, iNewsPortalAceh.id- Setelah kemenangan Mualem (Muzakir Manaf) dan Dek Fad dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) luar negeri, Abusalam atau T. Emi, menegaskan dukungannya terhadap prioritas pemerintahan baru Aceh untuk membangun ketahanan pangan dan membuka pintu investasi.
Dalam pernyataannya, Abusalam/T. Emi menyampaikan pentingnya mengembangkan sektor perikanan, pertanian, dan peternakan sebagai pilar utama ketahanan pangan di Aceh.
Ia juga mengungkapkan rencana membawa investor dari dalam dan luar negeri untuk mendukung pembangunan ekonomi Aceh untuk lebih baik lagi kedepannya.
Ia menjelaskan, Aceh memiliki potensi besar yang belum dimanfaatkan dibeberapa sektor.
“Aceh memiliki potensi besar yang belum sepenuhnya dimanfaatkan, terutama di sektor perikanan, pertanian, dan peternakan. Dengan manajemen yang tepat dan dukungan dari para investor, Aceh dapat menjadi contoh keberhasilan dalam pengelolaan sumber daya alam dan kemandirian pangan,” ujarnya.
Abusalam/T. Emi juga menjelaskan bahwa fokus pada ketahanan pangan tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh, tetapi juga menjadi daya tarik bagi investor yang ingin berkontribusi pada pembangunan daerah.
“Kami siap menjembatani pemerintah Aceh dengan investor nasional dan internasional yang memiliki visi untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Fokusnya adalah pada investasi yang berdampak langsung kepada masyarakat, terutama di sektor ekonomi berbasis rakyat seperti perikanan dan pertanian,” tambahnya.
Abusalam juga mengapresiasi langkah awal Mualem dan Dek Fad dalam menyusun kebijakan pembangunan yang inklusif dan berbasis potensi lokal.
Ia optimistis, pemerintahan baru ini akan mampu menggerakkan roda ekonomi Aceh secara signifikan, dengan prioritas pada pemberdayaan masyarakat pesisir, petani, dan peternak.
“Aceh memiliki semua yang diperlukan untuk menjadi pusat ekonomi berbasis pangan di wilayah Sumatra, bahkan Indonesia. Kami di diaspora siap memberikan dukungan penuh, baik melalui tenaga, pemikiran, maupun penghubungan dengan dunia internasional,” tutup Abusalam/T. Emi.
Editor : Jamaluddin