Dinsos Pidie Jaya Aceh Bedah 100 Kamar Tak Layak Huni untuk Lansia, Disabilitas dan Anak Terlantar

PIDIE JAYA, iNewsPortalAceh.id – Tak semua orang butuh rumah baru. Bagi sebagian lansia, disabilitas, atau anak-anak yang hidup tanpa dukungan keluarga, kamar yang layak dan hangat sudah cukup untuk mengembalikan rasa aman dan bermartabat.
Inilah semangat yang mendasari Program Bedah Kamar 2025 yang diluncurkan oleh Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Pidie Jaya.
Program ini menargetkan 100 penerima manfaat, dengan sasaran utama lansia terlantar, penyandang disabilitas, serta anak-anak yang hidup tanpa pengasuhan memadai, terutama mereka yang tinggal di 222 desa dengan kondisi sosial paling ekstrem.
“Bedah kamar bukan sekadar memperbaiki dinding atau atap, tapi bentuk nyata perhatian agar mereka bisa menjalani hidup yang lebih manusiawi,” kata Agusmaidi, Plt Kepala Dinsos P3A Pidie Jaya.
Proses verifikasi lapangan saat ini tengah dilakukan oleh tim dari Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) bersama tenaga honore, dan telah berjalan selama hampir dua bulan.
Salah satu kriteria utama penerima manfaat adalah usia di atas 60 tahun dengan status kepala keluarga tunggal.
Agusmaidi menegaskan, proses penjangkauan dilakukan secara “jemput bola”, namun masyarakat tetap diminta waspada terhadap penipuan.
“Kalau ada yang mengaku dari dinas sosial, meminta data atau menjanjikan bantuan tanpa kejelasan, silakan konfirmasi ke camat, atau langsung ke kantor kami,” imbaunya.
Lebih dari sekadar renovasi, bedah kamar ini adalah rehabilitasi kehidupan. Program ini mencakup pemberian kasur, peralatan salat, kain sarung, serta perlengkapan dapur sederhana.
Tujuannya agar para penerima manfaat memiliki ruang istirahat dan beribadah yang layak.
Dana program ini berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2025, dan akan dilanjutkan melalui kerja sama dengan pemerintah desa.
Jika ditemukan kondisi darurat di luar kuota, maka dana desa dapat menjadi alternatif dengan tetap mengacu pada hasil verifikasi kebutuhan.
Agusmaidi juga mengingatkan bahwa informasi resmi hanya disampaikan melalui kanal resmi dinas sosial, baik melalui website maupun surat ke pihak kecamatan.
“Bagi sebagian orang, bantuan ini mungkin tampak sederhana. Tapi bagi yang menerima, ini bisa menjadi titik balik menuju hidup yang lebih bermartabat,” pungkasnya.
Dengan pendekatan berbasis kebutuhan dan sentuhan kemanusiaan, Pidie Jaya menunjukkan bahwa kepedulian sosial bisa dimulai dari ruang yang kecil: kamar yang layak untuk pulang dan beristirahat.
Editor : Jamaluddin