get app
inews
Aa Text
Read Next : Balita Penderita Jantung Bocor Warga Aceh Selatan Butuh Uluran Tangan Dermawan

Pak Bupati, Tolong! Rumah Reyot Maimunah dan Dua Anak Yatim Menanti Sentuhan Kasih

Rabu, 13 Agustus 2025 | 12:31 WIB
header img
Pak Bupati, Tolong! Rumah Reyot Maimunah dan Dua Anak Yatim Menanti Sentuhan Kasih.(Ist).

PIDIE JAYA, iNewsPortalAceh.id – Angin sore itu menembus celah papan lapuk, menusuk hingga ke tulang. Di Dusun Haji Yacob, Gampong Meuko Kuthang, Kecamatan Bandar Dua, Maimunah (55) duduk di kursi reyot sambil mengusap air mata.

Di hadapannya, dua anak yatim yang ia rawat berdiam di sudut rumah nyaris roboh. Atap seng penuh karat bocor di banyak titik.

Dinding papan keropos berlubang, lantai tanah lembap mengeluarkan aroma basah. Saat hujan, air menetes di mana-mana; saat angin datang, udara dingin menerobos tanpa ampun.

Di pojok dapur, tungku beralas bata dikelilingi panci usang—saksi bisu perjuangan sehari-hari.

Anak bungsu Maimunah masih duduk di bangku sekolah. Anak sulungnya terbaring lemah di kasur tipis, berselimut sarung lusuh.

“Kalau hujan, kami basah semua. Angin juga langsung masuk,” ucapnya dengan suara lirih.

Permohonan Maimunah mengguncang hati warganet setelah video yang diunggah Jafaruddin, Rabu (13/8), beredar di grup WhatsApp Pidie Jaya.

Dalam video itu, ia menunjuk dinding bolong yang tembus cahaya sore, sambil memohon: “Tolong, Pak Bupati, Pak Wakil. Datanglah lihat keadaan kami.”

Ternyata, jeritan hati itu bukan tiba-tiba. Sejak 11 Januari 2024, Maimunah sudah mengirim surat resmi ke Bupati Pidie Jaya, melampirkan fotokopi KTP, KK, foto kondisi rumah, dan rekomendasi dari keuchik serta camat.

Isinya satu: meminta rumah layak huni untuk keluarganya. Video Maimunah cepat menyebar.

Warganet bereaksi dengan rasa iba, ada yang menawarkan bantuan seadanya, ada pula yang mendesak pemerintah bergerak cepat.

Semua sepakat: rumah reyot itu tak pantas lagi menjadi tempat berteduh manusia. Hingga berita ini diturunkan, belum ada jawaban resmi dari Pemkab Pidie Jaya.

Di tengah rumah rapuh yang setiap hari dihantam hujan dan angin, Maimunah tetap menunggu.

Ia tak meminta kemewahan, hanya satu rumah kokoh agar anak-anaknya bisa tidur tanpa takut bantal basah dan angin malam menjadi tamu tak diundang.

Editor : Jamaluddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut