6 Hari Pascabanjir Pidie Jaya: Ribuan Rumah Hancur, Pengungsi Diserang Penyakit dan Krisis Bantua
PIDIE JAYA, iNewsPortalAceh.id – Enam hari setelah banjir bandang menerjang Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, pada Rabu (25/11/2025), kondisi masyarakat masih jauh dari pemulihan. Ribuan rumah rata dengan tanah dan tertimbun material lumpur, memaksa warga mengungsi dan bertahan di posko darurat.
Kondisi para pengungsi semakin memprihatinkan akibat keterbatasan kebutuhan pokok, terutama pasokan pakaian layak dan air mineral. Situasi kian memburuk karena banyak korban mulai terserang penyakit, baik anak-anak maupun orang dewasa.
Lonjakan pasien yang mengalami sesak napas dan demam tinggi membuat Rumah Sakit Umum Daerah, RSUD Pidie Jaya penuh sesak. Lebih dari 300 orang kini dirawat, sebagian besar menderita luka di kaki akibat terkena seng dan material saat menyelamatkan diri, serta demam tinggi karena kelelahan.
Wakil Direktur RSUD Pidie Jaya, dr. Aditya, membenarkan adanya lonjakan ekstrem ini. "Setelah evakuasi korban banjir, kunjungan semakin meningkat. Banyak pasien yang luka-luka terkena sampah banjir dan sebagian besar anak-anak mengalami demam, bahkan ada beberapa yang kejang saat dievakuasi," ujarnya, Senin (1/12/2025).
Aditya menjelaskan bahwa kapasitas rumah sakit sudah jauh melebihi batas dan saat ini pihaknya mengalami kekurangan tenaga, khususnya perawat.
Krisis medis ini diperparah dengan terhambatnya pasokan obat-obatan dari Sumatera Utara karena akses jalan nasional Medan–Banda Aceh lumpuh total.
Selain masalah medis, warga di wilayah terdampak juga mulai mengalami sesak akibat debu yang menyelimuti sisa-sisa material banjir. Kondisi ini diperburuk karena stok masker di Pidie Jaya sudah habis, termasuk yang ada di rumah sakit. Situasi ini menambah beban kerja tenaga medis yang harus berjuang merawat korban dengan segala keterbatasan alat pelindung diri.
Bupati Pidie Jaya, Sibral Malasyi, menyampaikan bahwa pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat untuk mempercepat bantuan, terutama obat-obatan dan perlengkapan medis. "Kita doakan pasien yang berada di UGD ini cepat sembuh," kata Sibral.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta