Atasi Krisis Air Usai Bencana, BNPB dan Kementerian PU Bangun 48 Sumur dan Ratusan Sistem Air Bersih
JAKARTA, iNewsPortalAceh.id – Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersinergi dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melakukan langkah cepat untuk memulihkan akses air bersih di wilayah terdampak bencana banjir Aceh dan Sumatera.
Fokus utama pembangunan saat ini diarahkan ke Kabupaten Aceh Tamiang, dengan target penyelesaian 48 titik sumur baru pada akhir Desember 2025.
Direktur Air Minum Direktorat Cipta Karya Kementerian PU, Oscar Siagian, menjelaskan bahwa 48 sumur yang dibangun di Aceh Tamiang terdiri dari dua jenis dengan fungsi yang berbeda.
Sumur dangkal difokuskan untuk membantu warga membersihkan sisa lumpur di permukiman dan rumah-rumah pascabanjir. Sementara itu, sumur dalam dibangun khusus untuk memenuhi kebutuhan konsumsi air minum dan aktivitas sanitasi harian warga.
Pengerjaan proyek ini dilakukan secara kolaboratif melibatkan personel TNI dan masyarakat setempat. Keterlibatan warga sangat krusial, terutama dalam pembangunan sumur dangkal agar manfaatnya bisa langsung dirasakan untuk pembersihan lingkungan secara mandiri.
Langkah darurat ini tidak hanya terbatas di Aceh Tamiang. Kementerian PU melaporkan penyebaran infrastruktur air bersih di tiga provinsi utama yang terdampak bencana:
Aceh: Total 73 sistem penyediaan air minum telah dibangun untuk melayani warga di berbagai kabupaten/kota.
Sumatera Utara: Sebanyak 46 sistem telah disiapkan di sembilan wilayah, termasuk Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, dan Langkat. Langkah ini mendesak dilakukan mengingat kerusakan jaringan air di Sumut berdampak pada lebih dari 88 ribu sambungan rumah.
Sumatera Barat: Sebanyak 60 sistem penyediaan air minum juga telah dioperasikan untuk menjamin ketersediaan air bersih masyarakat.
Secara keseluruhan, percepatan pembangunan infrastruktur ini ditargetkan mampu menopang kebutuhan dasar sekitar 160 ribu warga yang kehilangan akses air bersih akibat kerusakan jaringan pipa.
Kementerian PU juga tengah melakukan pengamanan terhadap sumber air baku. Hal ini menjadi tantangan tersendiri karena beberapa lokasi sumber air lama sudah tidak dapat digunakan akibat tingginya sedimentasi lumpur pascabencana. Pemerintah memastikan seluruh layanan air bersih akan terus dipercepat agar kebutuhan hidup mendasar masyarakat di pengungsian maupun di rumah masing-masing dapat segera terpenuhi secara layak.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta