PIDIE JAYA, iNews.id - Meskipun dengan kondisi harga cabe merah keriting terus naik di sejumlah pasar tradisional di provinsi Aceh dan di luar aceh di duga akibat kurangnya pasokan cabe keriting dari petani selama ini namun dengan kondisi harga naik malah petani bukanya senang tetapi mengeluh.
Mengeluhnya petani cabe merah keriting di tanah rencong Aceh tepat nya di Kabupaten Pidie Jaya di karenakan pohon cabe mereka mulai di serang hama daun dan hama buat cabe sehingga membuat petani mengalami rugi.
Sementara itu Fakrurazzi (25) petani cabe merah di Desa Meue, Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya, Aceh, menyebutkan seharusnya dengan kondisi harga cabe merah keriting yang terus merangkak naik di tanah air indonesia bisa meraut keuntungan lebih besar dari pada biasa nya.
Namun hal itu berbeda seperti yang kita bayangkan selama ini malahan di Kabupaten Pidie Jaya, provinsi Aceh petani mengeluh akibat pohon cabe milik mereka mulai di serang hama perusak daun dan buah cabe nya.
Seperti Yang di alami oleh petani di Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, milik Fakrurazzi yang mengalami serangan hama perusak daun dan buah cabe sejak cabai mulai masuk musim panen.
Fakrurazzi (25) pemilik kebun cabe merah keriting di Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya, Aceh menyampaikan bahwa dirinya sudah melakukan delapan kali panen cabe dengan jumlah 80 kilogram per sekali panen.
Dengan luas area lahan sekitar setengah hektar dengan jumlah pohon cabe merah keriting tiga ribu batang pohon sekali panen harga cabe yang di jual nya kepasar tradisional hanya berkisar tujuh puluh ribu rupiah perkilogramnya.
Namun sudah delapan kali panen cabe pun kini banyak yang sudah mati akibat di serang hama daun dan hama buah cabe yang membuat buat nya hitam dan daun cabe nya layu kering.
Fakrurazzi berharap kepada pemerintah setempat agar adanya perhatian untuk mereka sebagai petani cabe sepertu pupuk plastik dan obat obatan untuk mencegah hama yang menyerang tanaman cabe mereka.
Maka cabe dia dari tiga ribu batang yang di tanam kini di perkirakan hanya tingga sekitar dua ribu tiga ratus batang pohon cabe, yang lain sudah mati di serang hama modal yang mereka keluarkan sebelumnya mencapai dua puluh tiga juta rupiah dengan panen baru tiga kali belum bisa mengembalikan modal nya.
Kondisi ini terjadi di perkirakan pengaruh akibat cuaca yang berubah ubah selama ini bahkan selama ini pun tak adanya bantuan sedikit pun dari pemerintah setempat
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait