Aksi Protes Lahan Pertanian di Serobot, Warga Gelar Upacara Bendera di Lahan Yang Sudah Rusak Parah

Muhammad Alfi
Protes Lahan Pertanian di Serobot, Warga Gelar Upacara Bendera di Lahan Yang Rusak. (Foto: Muhammad Alfi-iNewsTV).

ACEH TAMIANG, iNews.id - Peringati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-77, Sejumlah Warga Kampung Pematang Durian, Kecamatan Sekerak, Kabupaten Aceh Tamiang, menggelar upacara bendera di atas lahan pertanian mereka yang kini sudah rata dengan tanah.

Upacara yang diikuti lebih dari 20 orang tersebut dilakukan masyarakat Desa Pematang Durian sebagai bentuk protes terhadap kebijakan perusahaan yang melakukan aktivitas pembukaan lahan di wilayah itu yang sudah berlangsung hampir sepekan dan menyentuh perkebunan milik masyarakat.

Salah satu warga setempat yang lahannya juga diserobot pihak perusahaan PT Anugerah Sekumur, Iwan mengaku, masyarakat Desa Pematang Durian seperti masih hidup dimasa penjajahan, belum merasakan kemerdekaan sepenuhnya.

"Kami merasa belum merdeka, karena bertahun-tahun selalu berhadapan dengan pihak-pihak yang berusaha menggarap tanah rakyat," kata Iwan.

Iwan mengatakan aktivitas perusahaan tersebut telah merusak kebun milik masyarakat seluas 5 hektare.

Perusakan itu menimbulkan kerugian besar karena tanaman yang diratakan dengan alat berat sudah memiliki nilai ekonomis.

"Termasuk pohon sengon berumur 11 tahun, ada juga sawit. Sedangkan, kami di sini hanya menggantungkan hidup dari perkebunan, kalau dirusak seperti ini, bagaimana nasib kami kedepannya," ungkap Iwan.

Berdasarkan keterangan warga yang diterima di lokasi, pembukaan lahan yang dilakukan pihak perusahaan dengan menggunakan tiga alat berat, dan warga juga sempat mendatangi para pekerja dan memaksa mereka berhenti bekerja.

"Hari Senin kemarin, (15/8/20229 masyarakat sempat naik dan mengusir yang kerja. Sudah berhenti, tapi alat berat masih di atas (lokasi)," ujarnya.

Dia menambahkan saat ini warga sedang melakukan pendataan tentang kerugian yang dialami. Dalam waktu dekat perwakilan masyarakat akan melaporkan kasus ini ke Polda Aceh.

Sementara itu, Datok Penghulu Kampung Pematang Durian, Hasanuddin mengakui ada aktivitas pembukaan lahan di lahan perkebunan dan ada menyerobot lahan masyarakat.

Namun dia mengaku tidak tahu dasar perusahaan melakukan aktivitas karena tidak pernah ditemui pihak perusahaan.

"Kami tidak tahu, tanpa ada koordinasi tiba-tiba sudah naik alat berat, buka lahan di atas," kata Datok Penghulu Kampung Pematang Durian, Hasanuddin.

Editor : Jamaluddin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network