PIDIE JAYA, iNewsPortalAceh.id - Sejumlah wali murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Jangka Buya, Kecamatan Jangka Buya, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, mengeluh karena anak mereka diduga kerap di pukuli oleh oknum berinisil D guru di sekolah tersebut.
"Anak saya sudah sering di pukuli oleh oknum guru berisinial D di sekolah tersebut, seperti di cubit, di tampar, dan lainnya, seperti yang terjadi kemarin Kamis (22/09/2022), anak saya di tampar berkali-kali oleh guru itu hingga dia menangis, sampai trauma tak mau sekolah hari ini," sebut Fauzan, Jumat (23/09/2022) kemarin.
Fauzan (46) merupakan orang tua dari Zhairal Al Muniza (12) murid kelas 6 SD tersebut, warga Gampong Keurisi Meunasah Lueng, Kecamatan Jangka Buya, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, dia mengaku sudah sangat kesal dengan tingkah laku oknum guru yang merupakan wali kelas anaknya.
"Kemarin saya mendapatkan informasi dari anak saya, yang mengaku dia di tampar oleh gurunya itu, saya langsung ke sekolah untuk mempertanyakan nya, tetapi guru itu tak ada di sekolah melainkan di tempat kantin sedang makan mie, sempat saya maki-maki guru itu karena saya kesal," jelas Fauzan.
Namun hal yang sama juga di sampaikan oleh wali murid lainnya, Muhammad (45) warga Keurisi Meunasah Lueng, yang bahwa anak dia juga kerap di pukul oleh oknum guru yang sama.
"Anak saya Rajul Afla kelas 6 juga pernah di tampar oleh guru itu, kalau di cubit sudah biasa itu bagi murid di situ, dulu anak saya sering kali di tampar dulu, namun setelah saya datangi sekolah itu akhirnya, selama ini tidak pernah di tampar lagi," jelas Muhammad.
Menurut dia, selain menampar dan mencubit oknum guru tersebut juga sering mengeluarkan bahasa gertakan kepada anak-anak murid dengan menyebutkan "jangan banguni harimau tidur,". cetus Muhammad.
Menurut mereka seharusnya guru itu mendidik anak dengan lemah lembut kalau memang anak-anak sedikit bandel, karena tugas mereka itu sebagai guru mendidik dan mencerdaskan siswa, buka main kasar dengan tangan apalagi menampar.
Sementara itu, Dewi Guru SDN 3 Jangka Buya tersebut mengakui dirinya memukul anak tersebut dengan mengunakan kopiah karena melerai saat mereka sedang bertengkar di dalam kelas di waktu jam istirahat.
"Kejadian kemarin bertengkar dengan teman dia, saya lapar karena tak sempat sarapan di rumah, saya pergi beli nasi di kantin, belum lagi habis saya maka nasinya, ada murid yang melapor katanya ada murid yang lagi bertengkar di kelas, karena saya jengkel karena tak di hiraukan saat saya lerai, saya tampar lah pakai kopiah," sebut Dewi.
Sementara itu Pj Kepsek SDN 3 Jangka Buya,Nasrah, membenarkan bahwa kemarin sempat melihat adanya kejadian keributan antara oknum guru D dan wali murid di kantin sekolah, tetapi dia tak mengetahui persoalan guru menampar muridnya.
"Saya di kantor saat itu lagi beresin pekerjaan, tiba-tiba di panggil oleh guru lain yang bahwa ada nya wali murid yang sedang ribut mulut dengan oknum guru tersebut, saya mencoba menenangkan antara mereka agar tidak ribut, karena sudah ramai orang lihat," sebut Nasrah.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait