ACEH SINGKIL, iNewsPortalAceh.id - Pengrajin batu bata di Kabupaten Aceh Singkil, Aceh mengaku mereka kesulitan mendapatkan bahan baku, hal ini disebabkan adanya larangan pengambilan bahan baku di kawasan HGU, Sabtu (24/09/2022).
Dimana sejumlah pengrajin batu bata di Desa Blok 15, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh, keluhkan sulitnya mendapatkan bahan baku pembuatan batu bata di tempat itu.
Pasalnya sudah sekitar 2 tahun ini mereka tidak bisa mengambil bahan lantaran lokasi pengambilan berada di wilayah HGU PT socfindo dan pihak perusahaan melarang aktifitas itu.
Akibatnya mereka kesulitan mendapatkan tanah liat untuk bisa melanjutkan usahanya mereka terpaksa membeli atau mengambil di lokasi lain dengan jarak puluhan kilometer.
Selain lebih mahal kualitas bahan baku juga tidak sebaik tanah liat di lokasi HGU sehingga mutu batu bata berkurang.
Salah seorang pengrajin batu bata Ponimin, mengatakan sebelumnya sejumlah pengrajin pernah ditangkap karena mengambil tanah liat di areal HGU sejak saat itu pengrajin kesulitan mendapatkan bahan baku sehingga mutu dan produksi mereka menurun.
Ponimin berharap agar pemerintah daerah Aceh Singkil dapat mencari solusi terhadap kelangkaan bahan baku batu bata ini mengingat ada ratusan kepala keluarga setempat yang menggantungkan hidupnya melalui produksi batu bata.
Sementara itu pengurus PT socfindo kebun Lae Butar, Hugo Napitupulu, saat di temui media mengatakan memang pihak PT socfindo melarang aktifitas pengambilan tanah liat di areal HGU itu.
Ia berdalih dikarenakan memang aturannya tidak boleh tanah hgu di ambil untuk keluar, namun ia lupa aturan yang mana.
Selain itu Hugo juga menyebut aktifitas pengambilan tanah di areal HGU itu menyulitkan para pemanen untuk bekerja memanen buah sawit karena lokasi panen itu di gali dengan aktifitas itu pengambilan tanah liat itu.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait