PIDIE JAYA, iNewsPortalAceh.id-Sejumlah ratusan para petani dan pelaku usaha kakao yang ada di wilayah Kabupaten Pidie Jaya, Aceh mengikuti kegiatan bimbingan teknis ekspor di oproom lantai dua cafe emirat, simpang tiga, Kecamatan Meureudu, Pidie Jaya, pada Kamis 01 Desember 2022 kemarin sekitar pukul 09.00 WIB.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan daya tarik ekspor biji kakao keluar daerah terus bertambah kedepannya, agar petani menjaga kualitas tanaman.
Seperti di ketahui bersama Kabupaten Pidie Jaya merupakan daerah yang memiliki potensi pertanian dan perkebunan yang sangat menjanjikan, selain di kenal dengan daerah sebutan lumbung padi atau pangan, Pidie Jaya juga merupakan daerah penghasil kakao terbesar di Provinsi Aceh.
Namun untuk menjaga kualitas tanaman kakao dan biji nya, pemerintah setempat bahkan melakukan berbagai program upaya agar tanaman kakao terhindar dari hama penyakit.
Berdasarkan angka sementara di tahun 2022 ini dengan luas area perkebunan kakao rakyat Kabupaten Pidie Jaya berjumlah 15.186 hektare dan dengan jumlah produksi 5.527,2 ton, dengan jumlah sedikitnya terdapat 17.892 orang petani kakao yang tersebar di tujuh kecamatan di kabupaten setempat.
Namun kali ini untuk mencegah masuk, tersebar atau keluarnya hama penyakit hewan karantina, Stasiun Karantina Pertanian Kelas 1 Banda Aceh bersama Jaringan Petani Nasional (JPN) melakukan bimbingan teknis ekspor kakao.
Seperti di ketahui bahwa kementerian pertanian berusaha meningkatkan ekspor tentunya dengan mengandalkan produk pertanian, namun ironisnya garis pantai yang panjang seperti pesisir timur aceh dan sumatera masih sering kali terdapat kegiatan penyeludupan komoditi ilegal.
Tidak di pungkiri karena berbatasan laut langsung dengan negera tetangga hal ini menjadi tugas berat petugas karantina untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat.
Sementara itu asisten 3 Said Abdullah mengajak dinas terkait agar berperan aktif dalam pengembangan tanaman kakao yang sudah ada, agar para petani sejahtera, serta tingkat ekspor terus bertambah setiap tahunnya.
Dimana menurut dia, bahwa selama ini kakao produksi kabupaten pidie jaya ini sudah mendunia, sehingga permintaan pun pertahun semakin bertambah, maka perkebunan pun harus di perluaskan agar permintaan mencukupi pasar luar dan dalam daerah.
Sementara itu, Idris seorang pertani kakao Pidie Jaya meminta agar pemerintah setempat untuk mempermudah mereka dalam mendapatkan pupuk, racun dan bibit unggulan lainnya, di karenakan petani selama ini selalu mengalami kesulitan dalam mendapatkan pupuk serta lainnya.
Sementara itu Kepala Stasiuan Karantina Pertanian Kelas 1 Banda Aceh drh Ibrahim menyebutkan bimbingan teknis ekspor tersebut dapat menambahkan wawasan dan informasi bagi petani dan pengusaha kakao seputar seluk beluk ekspor kakao kepada masyarakat petani di Pidie Jaya.
Bahkan mereka dapat segera mewujudkan ekspor secara langsung dari pidie jaya ke negara negara tujuan yang membutuhkan produk kakao, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani kakao dan pendapatan daerah Pidie Jaya.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait