JAKARTA, iNewsPortalAceh.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai instrumen yang diandalkan negara dan perekonomian tidak boleh sampai jatuh 'sakit'.
Jika sampai 'sakit' maka akan memberi dampak yang buruk bagi negara.
"APBN jangan sampai sakit karena dia menimbulkan efek penularannya jelek," kata dia dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin 2022 di Jakarta, Jumat (2/12/2022).
Dia mencontohkan negara-negara yang APBN-nya 'sakit', seperti Sri Lanka, yang negaranya dinyatakan bangkrut karena kesalahan pengelolaan ekonomi.
Selain itu, Inggris, yang melakukan kesalahan dalam posisi fiskalnya.
"Waktu APBN-nya dianggap tidak sehat, maka seluruh perekonomian akan terganggu. Ini yang kita sebutkan pada saat mengandalkan APBN untuk bekerja sebagai fiscal policy, dia harus menjaga kesehatannya," tuturnya.
Sri Mulyani menjelaskan, seperti saat pandemi Covid-19, jika jalan-jalan tol dan infrastruktur pendukung lainnya belum diselesaikan, masyarakat mungkin tidak bisa terbang, naik kereta api, atau mobil.
Namun dengan adanya tol, pemulihan ekonomi sangat terbantu karena di saat masyarakat tidak bisa menggunakan atau mengakses transportasi umum karena pandemi, mereka tetap bisa pergi dengan menggunakan kendaraan pribadi.
"Pada saat itu kita memberikan insentif agar penjualan mobil yang jatuh juga bisa dipulihkan kembali. Itu yang kita sebut APBN fleksibel karena situasi bergerak dan berubah cepat dan tantangan masyarakat juga berubah sangat cepat," ujarnya.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait