TAKENGON, iNewsPortalAceh.id- Uswatuddin yang kini masih menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) kabupaten Aceh Tengah, pada tahun 2024 mendatang dirinya dikabarkan maju sebagai kontestan politik menuju Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA).
Lewatan nya ke DPRA dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) bukan tidak mendasar, pria kelahiran Aceh Tengah, 26 September 1963 itu ingin memberi warna baru di Kabupaten berhawa sejuk itu sebagai Calon Legislatif, mewakili Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Terlebih, dirinya sudah "Senior" di dunia pendidikan. Ia telah melanglang buana, mulai Guru di SMAN I Kutecane, Aceh Tenggara sejak 1989 sampai 1994 hingga menjadi Kadis.
Asam garam tentu telah ia rasakan di dunia “Tut Wuri Handayani” itu.
Uswatuddin di pinang oleh salah satu Partai berlambang Ka’bah, adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP), bahkan, ia juga disebut telah memenuhi undangan Partai untuk membicarakan rencana lawatan dari PNS ke DPRA tahun 2024 nanti.
Status Pegawai Negeri Sipil (PNS) Uswatuddin akan memasuki purna tugas (Pensiun-red) pada September 2023 mendatang.
Secara runtun status dinas, Uswatuddin memiliki peluang untuk ikut kontestasi hingga masa jabatan nya telah usai, lantaran telah berumur 60 tahun.
Berdasarkan PKPU Nomor 3 tahun 2022 tentang jadwal Pemilu tahun 2024, Pendaftaran untuk Balon DPRA akan dimulai pada April 2023 hingga penetapan bulan November.
Setelah ditetapkan sebagai Balon, Uswatuddin telah bebas dari urusan dinas, dalam hal ini Kadisdikbud Aceh Tengah.
Partai telah memberi peluang untuk Uswatuddin mengikuti langkah ke DPRA. “Kami sudah memenuhi undangan Partai.
Hal ini tentu sudah di pikirkan secara matang, mulai dari usia pensiun hingga ikut ke dunia Politik,” kata Uswatuddin kepada iNewsPortalAceh.id, Kamis 15 Desember 2022.
Ternyata, pria lulusan FKIP Unsyiah tahun 1988 itu sempat diajak untuk ikut kontestasi sebagai Bakal Calon (Balon) orang nomor dua (Wakil Bupati-red) di Kabupaten Aceh Tengah, bersanding dengan Shabela Abubakar yang kini masih berstatus sebagai Bupati.
“Ajakan ini pernah kami bicarakan dengan pak Bupati, namun, kami menilai terlalu dini menjadi sosok Wakil Bupati, kami lebih memilih untuk lawatan ke DPRA,” kata mantan Guru SMAN Modal Bangsa Banda Aceh ini.
Mantan Kepala Sekolah SMAN Kuta Panjang ini juga mengucapkan terimakasih kepada Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar atas ajakan tersebut.
“Tentu kami sangat berterimakasih kepada Bupati Aceh Tengah, karena ini merupakan ajakan atau lamaran yang istimewa, namun kami rasa belum mampu untuk menjadi Wakil Bupati. Untuk menduduki jabatan itu harus memiliki kredibilitas tinggi,” katanya.
Diketahui, Uswatuddin menyelesaikan S2 di Universitas Medan Area pada tahun 2008 silam, jurusan Administrasi Publik.
Ia juga pernah menjadi Kepala sekolah di SMA N 1 Blang Kejeren tahun 2002-2004.
Kepala sekolah di SMA Unggul Seribu Bukit Gayo Lues, tahun 2004-2008.
Sebagai guru di SMAN 3 Takengon tahun 2008-2009. Kepala Sekolah di SMAN 11 Batu Lintang tahun 2009-2010.
Juga sebagai Kepala Sekolah SMAN I Takengon tahun 2010-2015.
Sebelum sebagai Kadis, ia juga menduduki jabatan Sekretaris Disdikbud pada tahun 2015-2018 lalu.
Pada tahun 2019 hingga hari ini ia masih dipercayakan sebagai Kadisdikbud Aceh Tengah.
Dengan berakhirnya masa jabatan Uswatuddin, tentu banyak yang akan mengenang, jasa-jasa yang telah ia torehkan di dunia pendidikan.
Keseriusan nya untuk memasuki dunia Politik tentu sangat dinantikan oleh masyarakat, terutama memberi pengaruh positif di Provinsi Aceh tentang pendidikan di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait