ACEH TENGGARA, iNewsPortalAceh.id - Salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Yahdi Hasan Ramud, saat melakukan penyerahan bantuan kepada warga korban banjir bandang pada tiga Desa di Kecamatan Simpang Semadam, Kabupaten Aceh Tenggara (Agara).
Yahdi Hasan, menegaskan atas lambannya penanganan pembersihan material bekas banjir yang masih tampak berserakan oleh pihak BPBD setempat.
Pasca banjir bandang yang menghantam tiga Desa di Kecamatan Simpang Semadam Kabupaten Aceh Tenggara, terdapat sembilan rumah warga yang rusak parah.
Yahdi Hasan langsung terjun ke lokasi kejadian untuk bertatap muka bersama warga, sekaligus menyerahkan bantuan berupa beras, mie instan, air mineral, sarden, mukena, kain sarung, kain panjang, minyak makan, roti biskuit, saos dan kecap.
Di lokasi banjir bandang, Yahdi sempat berkunjung ke beberapa rumah warga yang hancur akibat terjangan banjir tersebut.
"Beberapa rumah warga yang kita kunjungi belum juga dibersihkan, material lumpur masih terlihat tebal menghiasi lantai rumah mereka, ironisnya lagi kita melihat ada beberapa warga yang masih bertahan dengan keadaan tidur menempatkan kasurnya di atas tumpukan tanah," kata Yahdi dengan nada perihatin.
Hasil dari pertemuannya tersebut menjadi atensi serius untuk di sampaikan kepada pemerintah Aceh, yang akan di bahas pada meja DPRA semoga perpanjangan lidah saya nanti bisa meringankan sedikit beban saudara-saudara kita yang terkena musibah,"ujar Yahdi.
Yahdi Hasan juga turut berpesan "kepada Pemerintah Daerah terkhusus BPBD Agara, agar lebih serius melakukan penanganan banjir ini, jika tidak dilakukan secepatnya pembuangan puing-puing material tersebut akan jadi masalah baru jika terjadi banjir susulan, bahkan dengan adanya material membuat trauma bagi warga semakin melekat," tutup Yahdi penuh harap.
Warga korban banjir bandang, Sarinah, mengatakan kepada iNewsPortalAceh.id selepas di kunjungi oleh anggota DPRA tersebut, berharap melalui pak Yahdi agar mendapat bantuan rumah layak huni bagi dirinya dan warga lain yang rumahnya rusak berat akibat terjangan banjir bandang.
Dilokasi yang sama, Rubiah dengan penuh harap menyatakan keinginan yang sama, dimana saat ini menjadi tukang punggung keluarga, serta menyandang status janda, ditambah dengan kondisi rumahnya yang sudah tak layak lagi di tempati akibat musibah banjir bandang lalu.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait