ANTAKYA, iNewsPortalAceh.id - Seorang bayi umur 10 hari bersama ibunya berhasil diselamatkan dari reruntuhan puing-puing di Provinsi Hatay, Turki. Padahal mereka berhasil diselamatkan setelah lima hari terjebak reruntuhan.
Bayi Turki Yagiz Ulas dengan hati-hati dibungkus dengan selimut termal yang mengkilap setelah berhasil dievakuasi pada Jumat (10/2/2023).
Dia segera dibawa ke pusat medis lapangan di Samandag.
"Insya Allah," kata penyelamat yang berjongkok dan dengan hati-hati meraih puing-puing di bawah lempengan beton saat menyelamatkan Ulas.
Pekerja darurat juga mengevakuasi ibu Ulas. Dia tampak syok dan pucat tetapi sadar. Dengan tandu, dia diangkat ke pusat medis.
Penyelamatan sejumlah anak kecil telah membangkitkan semangat para kru yang lelah mencari korban pada hari kelima pasca-gempa besar melanda Turki dan negara tetangga Suriah yang menewaskan lebih dari 21.000 orang.
Setidaknya tujuh anak berhasil diselamatkan pada hari Jumat.
Video yang dirilis oleh layanan bencana menunjukkan, kelangsungan hidup mereka yang menakjubkan telah menginspirasi kru pencari yang juga menyelamatkan beberapa orang dewasa yang terperangkap.
Tim penyelamat, termasuk tim spesialis dari puluhan negara, bekerja keras sepanjang malam di reruntuhan ribuan bangunan yang rusak.
Dalam suhu yang sangat dingin, mereka secara teratur menyerukan kesunyian saat mereka mendengarkan suara kehidupan apa pun dari gundukan beton yang hancur.
Di Kota Kahramanmaras, Turki, 200 km utara Samandag, pekerja berpakaian oranye masuk ke dalam kantong udara di bawah bangunan yang runtuh untuk menemukan seorang balita.
Dia menangis ketika debu jatuh ke matanya sebelum kelegaan menyelimuti dirinya Tim penyelamat dengan lembut membersihkan wajahnya.
Hal itu tampak dari video yang dipublikasikan Kementerian Pertahanan Turki.
Lebih jauh ke timur Turki, tampak wajah ketakutan anak laki-laki lain memandang keluar dari gedung yang hancur.
Tangisannya terdengar di atas suara bor dan gerinda yang mencoba membebaskannya pada Jumat pagi di Kota Diyarbakir yang mayoritas penduduknya Kurdi.
Setelah membuka lubang yang lebih lebar, para pekerja memasang masker oksigen di wajahnya dan membawanya ke tempat yang aman.
Seperti bayi Ulas, ibu bocah itu juga selamat.
Di seberang perbatasan di Suriah, tim penyelamat dari kelompok White Helmets menggunakan tangan kosong untuk menggali melalui plester dan semen, udara diselimuti debu tebal.
Hingga akhirnya mereka mencapai kaki telanjang seorang gadis muda yang mengenakan piyama pink Dia terjebak selama berhari-hari, tetapi beruntung dia tetap hidup dan selamat.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait