ANTAKYA, iNewsPortalAceh.id - Jumlah korban tewas gabungan dalam gempa Turki dan Suriah mencapai lebih dari 23.700 orang. Sebanyak 20.213 di Turki dan 3.500 orang di Suriah.
Ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal dan kekurangan makanan dalam kondisi musim dingin yang menusuk.
Gempa bumi yang terjadi pada Senin (6/2/2023) dini hari itu menempati urutan ketujuh sebagai bencana alam paling mematikan abad ini melampaui gempa dan tsunami Jepang tahun 2011 dan mendekati 31.000 orang tewas akibat gempa di negara tetangga Iran pada 2003.
Para pemimpin di kedua negara itu pun disorot terkait respons mereka menghadapi kondisi darurat. Pada hari Jumat (10/2/2023), Erdogan mengunjungi Provinsi Adiyaman Turki.
Dia pun mengakui tanggapan pemerintah tidak secepat yang seharusnya. Meskipun kami memiliki tim pencarian dan penyelamatan terbesar di dunia saat ini, kenyataannya upaya pencarian tidak secepat yang kami inginkan," katanya.
Dia juga mengatakan penjarahan toko telah terjadi di beberapa daerah. Presiden Suriah, Bashar al-Assad dilaporkan melakukan perjalanan pertamanya ke daerah yang terkena dampak sejak gempa.
Bersama istrinya Asma, dia mengunjungi sebuah rumah sakit di Aleppo. Pemerintahnya juga menyetujui pengiriman bantuan kemanusiaan di garis depan perang saudara 12 tahun negara itu.
Hal itu dianggap menjadi sebuah langkah yang dapat mempercepat kedatangan bantuan bagi jutaan orang yang putus asa.
Program Pangan Dunia mengatakan sebelumnya kehabisan stok di Suriah barat laut yang dikuasai pemberontak karena keadaan perang mempersulit upaya pengiriman bantuan.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait