LONDON, iNewsPortalAceh.id – Inggris telah mengakhiri operasi evakuasinya di Sudan. London telah membantu membawa hampir 1.900 orang keluar dari negeri Afrika yang sedang dilanda konflik militer itu melalui udara.
“Operasi yang berhasil telah mengevakuasi lebih dari 1.888 orang dalam 21 penerbangan, sebagian besar dari mereka adalah warga negara Inggris beserta tanggungan mereka,” ungkap Kementerian Luar Negeri Inggris dalam pernyataannya, Sabtu (29/4/2023).
“Sekarang kami akan beralih untuk memberikan dukungan konsuler kepada warga negara Inggris di Port Sudan dan di negara-negara tetangga di wilayah tersebut,” bunyi peryataan itu lagi.
Menurut Kemlu Inggris, penerbangan evakuasi terakhir Inggris dari Sudan berangkat dari Bandara Wadi Saeedna dekat ibu kota Sudan, Khartoum, pada Sabtu malam waktu setempat.
Pada Jumat (28/4/2023), Inggris memang mengatakan telah memutuskan untuk melakukan penerbangan evakuasi terakhirnya dari Sudan pada 29 April.
Keputusan itu menyusul menurunnya permintaan kursi pesawat serta risiko konflik baru di Sudan.
Pada 15 April, bentrokan sengit pecah antara Angkatan Bersenjata Sudan dan kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF). Pusat konflik terletak di Kota Khartoum.
Para pihak yang bertikai telah melakukan sejumlah gencatan senjata nasional sementara sejak saat itu. Akan tetapi, konflik tersebut belum juga diselesaikan.
Pada Kamis (27/4/2023), kedua belah pihak sepakat untuk memperpanjang lagi gencatan senjata selama 72 jam atau sampai Sabtu kemarin.
Menurut Kementerian Kesehatan Sudan, sekitar 600 orang tewas dalam bentrokan militer itu.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah melaporkan lebih dari 450 orang tewas dan lebih dari 4.000 terluka.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait