PIDIE JAYA, iNewsPortalAceh.id - Demi anak bisa sekolah, warga Desa Ara, Kecamatan Bandar Baru Lueng Putu, Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, bahu- membahu dalam membangun satu unit jembatan darurat dengan panjang sekitar puluhan meter.
Sementara itu Kak Nah seorang warga setempat menyebutkan jembatan darurat yang di bangun warga ini mengunakan bambu dan batang pohon pinang hingga sangat berbahaya bagi anak-anak saat melintas ke sekolah setiap paginya.
"Jika menempuh ke sekolah lewat jembatan ini lebih dekat di banding harus memutar jauh, sebelumnya di sini pun ada jembatan gantung, tetapi sudah rusak akibat banjir," imbuh Kak Nah.
Seperti diketahui bahwa di kawasan ini sebelumnya memiliki satu unit jembatan gantung untuk di lintas penyebrangan anak-anak kesekolah ke Desa Udeung setiap paginya serta aktivitas warga setempat.
Namun pasca dihantam banjir sekitar satu tahun lalu jembatang gantung itu roboh dibawa air, sehingga menyulitkan anak- anak untuk ke sekolah setiap paginya, begitu juga dengan aktivitas warga di dua desa tersebut.
Kendati karena belum adanya respon atau realisasi pembangunan baru dari pemerintah Kabupaten Pidie Jaya maka warga dua desa setempat berinisiatif untuk membangun satu unit jembatan darurat.
"Jembatan ini di bangun oleh warga disini dengan bahu-membahu seperti menyumbang kayu, bambu dan batang pinang untuk bisa di lintasi anak-anak mereka ke sekolah setiap pagi nya, mengingat pun jembatan disini sangat di butuhkan oleh anak-anak kesekolah," jelas kak Nah.
Sedangkan jembatan lainnya sangat jauh dan memutar apabila ditempuh untuk menuju kesekolah setiap pagi, jembatan darurat ini sudah berdiri sekitar enam bulan lalu dengan kondisi yang sangat khawatir saat dilintasi anak- anak sekolah.
Warga Desa Ara berharap kepada Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya agar jembatan tersebut segera dibangun kembali supaya untuk memudahkan anak-anak untuk menuju ke sekolah dan juga aktivitas warga pun lancar setiap hari nya.
Jembatan darurat yang sudah di bangun warga itu hanya bisa bertahan sementara waktu dan sangat berbahaya jika digunakan di malam hari, bisa menelan korban jiwa karena kurangnya lampu penerangan di malam hari.
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pidie Jaya, Orizal Safitri, menyebutkan untuk tahun ini belum masuk dalam pembangunan baru jembatan itu.
"Belum, coba tanya sama (Chi tanyong bak-red) BPBD apa ada dalam progran mereka (pue na dlm program) penanganan karena yang bongkar kemarin itu BPBD saat banjir," jelas Orizal Safitri, Selasa (09/05/2023).
Sementara itu Kalaksa BPBD Pidie Jaya, M.Nur, membenarkan bahwa jembatan gantung sebelumnya di terjang banjir hingga harus di bongkar untuk mengamankan aset milik Pemkab.
"Benar kemarin itu kita bongkar dengan tim aset, cuma kami pun berterima kasih kepada masyarakat karena telah membangun jembatan darurat untuk sementara waktu, sedangkan jembatan baru sedang kita usulkan kembali, masyarakat mohon bersabar," tegas M.Nur.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait