Kisah Seorang Gadis Nyamar jadi Pria, Karena Rela Kerja Kuli demi Hidupi Adiknya

andrian Supendi
Kisah Seorang Gadis Nyamar jadi Pria, Karena Rela Kerja Kuli demi Hidupi Adiknya.(iNews / Andrian Supendi).

JAKARTA, iNewsPortalAceh.id – Hidup adalah perjuangan. Pepatah itu mungkin yang menginspirasi Sopyah Supriatin (22) untuk tidak menyerah dengan keadaan.

Gadis asal Indramayu, Jawa Barat ini pun rela menyamar jadi pria demi bekerja jadi kuli bangunan untuk menghidupi adiknya, Samsul Ramadan (15).

Keduanya juga harus merelakan mimpinya untuk meraih cita-cita karena harus putus sekolah.

Sopyah dan adiknya tinggal di rumah yang dibangun di atas tanah pemerintah desa di Jalan Samsu, Kelurahan Lemah Mekar, Kecamatan, Kabupaten Indramayu.

Sang kakak Sopyah Supriatin yang sejatinya adalah seorang perempuan. Dia rela menjadi buruh kuli bangunan asalkan bisa mendapat upah demi menyambung hidup.

"Asal bisa mendapatkan uang, kerja apa saja gak masalah, untuk menghidupi adik saya," ujar dia ditemui di kediamannya belum lama ini.

Sopyah mengungkapkan, apa pun dikerjakannya demi mendapat upah seperti mengangkut dan mengaduk semen, dan lain sebagainya.

Hal ini pula yang membuat penampilannya seperti laki-laki. Namun, lanjut dia, pekerjaan tersebut tidak datang setiap hari.

Dalam beberapa hari terakhir ini, Sopyah menganggur karena tidak ada panggilan bekerja.

“Tapi sekarang lagi gak kerja-kerja, soalnya masih belum ada yang manggil. Jadi saya lagi nganggur,” ungkap dia.

Sopyah menuturkan, sebenarnya ia masih memiliki ayah, namun merantau ke luar kota untuk bekerja menjadi buruh serabutan.

"Ayah masih ada, sekarang lagi kerja di Jakarta, tapi kalau ibu sudah meninggal dunia beberapa bulan lalu. Tinggal berdua di sini sudah satu tahun,” tutur dia.

Sopyah menceritakan, selama ditinggal orang tua, kadang ada tetangga yang berbaik hati memberikan makan. Meski begitu, ia tetap bekerja lantaran enggan membebani siapapun dengan kondisi yang dialaminya.

Sopyah mengakui, kadang sampai tidak bisa makan lantaran tak memiliki uang.

“Kadang pernah dua hari gak makan, kadang pernah tiga hari,” ucap dia.

Modal Usaha dan Sekolah Beruntung, kisah keduanya kini sudah sampai ke telinga pemerintah daerah.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Indramayu dan Pemerintah Kecamatan Indramayu sudah datang mengunjungi keduanya.

Mereka turut membawa sejumlah bantuan untuk Sopyah dan Samsul. Pemerintah daerah juga berjanji memfasilitasi keduanya untuk melanjutkan sekolah.

"Untuk Samsul kita masukkan ke sekolah lagi, melanjutkan sekolah di pendidikan formal. Untuk Sopyah, karena faktor usia jadi kami fasilitasi ikut kejar paket, karena dia ini tadinya drop out di SMP maka kejar paket B, lalu akan kami teruskan ke kejar paket C," ujar Kadisdik Kabupaten Indramayu, Caridin.

Editor : Jamaluddin

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network