MOSKOW, iNewsPortalAceh.id - Para konglomerat Rusia terus mengamankan asetnya di bank Swiss untuk menghindari sanksi internasional.
Seperti diketahui, banyak aset pengusaha Rusia dibekukan karena invasi ke Ukraina.
Alexander Ponomarenko yang merupakan konglomerat terkenal dari Rusia sudah mengamankan jutaan dolar Amerika Serikat di bank Swiss, seperti dikutip dari The Strait Times, Sabtu (16/9/2023).
Pada tahun 2022, pemerintah Swiss sudah melarang bank-bank menerima deposito dari warga negara Rusia.
Beberapa bank, termasuk Julius Baer, mengumumkan bahwa mereka akan memutus hubungan dengan klien-klien Rusia mereka.
Namun, pembatasan tersebut dengan mudah dihindari, antara lain karena kemudahan dengan orang kaya mendapatkan paspor dari negara lain.
Swiss secara berkala mendapat kritik dari Amerika Serikat dan lainnya atas tuduhan bahwa negara tersebut tidak cukup berusaha melacak aset-aset Rusia.
Bank Julius Baer mengatakan bahwa mereka mematuhi semua hukum dan peraturan.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan negaranya tak terpengaruh dengan sanksi yang dijatuhkan negara-negara Barat terkait invasi ke Ukraina.
Rusia bisa bertahan, bahkan mendapat keuntungan lebih besar daripada sebelumnya.
Dia mencontohkan cadangan emas Rusia senilai 300 miliar dolar AS atau sekitar Rp4.607,5 triliun yang dibekukan oleh negara-negara Barat sebagai sanksi.
"Kami dapat untung dua kali lipat," ujarnya, dalam Forum Ekonomi Timur yang digelar di kampus Universitas Federal Timur Jauh, Vladivostok, Selasa (12/9/2023).
Dia menambahkan, penyitaan aset milik Rusia di luar negeri yang diperoleh secara legal merupakan tindakan tidak masuk akal.
Menurut dia, tak semua aset itu milik pemerintah, melainkan swasta.
“Penyitaan aset yang diperoleh secara sah (di luar negeri), Anda tahu, itu bukan aset saya, itu milik perusahaan, para pengusaha, adalah hal di luar batas,” kata Putin.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait