KAIRO, iNewsPortalAceh.id - Perbatasan antara Mesir dan Gaza di Rafah sudah dibuka. Namun, baru 20 truk bantuan yang diperbolehkan masuk.
Akibatnya, ratusan truk dengan lebih dari 3.000 ton bantuan masih mengantre di perbatasan.
Rafah pertama kalinya sejak Israel menggempur Gaza. Melansir dari AP, Minggu (22/10/2023), lebih dari satu juga telah meninggalkan rumah mereka.
Namun, kondisi mereka mengkhawatrikan karena kekurangan makanan dan tidak ada air bersih.
Rumah sakit juga kehabisan pasokan medis dan bahan bakar untuk generator darurat di tengah pemadaman listrik di seluruh wilayah.
Lima rumah sakit berhenti berfungsi karena kekurangan bahan bakar.
Para dokter melaporkan menggunakan jarum jahit untuk menjahit luka, dan menggunakan cuka sebagai disinfektan hingga toko-toko kehabisan obat.
Dengan anestesi yang hampir habis, jeritan pasien dapat terdengar selama operasi.
Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Gaza yang dikelola Hamas melaporkan serangan udara besar-besaran Israel di seluruh wilayah tersebut semalam hingga Minggu, termasuk wilayah selatan di mana Israel telah meminta warga Palestina untuk mencari perlindungan.
Kementerian mengatakan bahwa di antara lokasi yang terkena dampak adalah rumah dan kafe di zona evakuasi tempat puluhan warga pengungsi mencari perlindungan.
Meski demikian, Militer Israel selalu membantah menyerang warga sipil. Menurutnya, serangan hanya diarahkan ke anggota Hamas.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait