97 Kios Pupuk Subsidi di Agara, Tolak Sistem Kartu Tani Digital

Medi Arjuna
Teks Foto : Lahan Pertanian warga di Aceh Tenggara yang terancam gagal panen akibat belum melakukan pemupukan.(iNews/ Medi Arjuna).

ACEH TENGGARA, iNewsPortalAceh.id - Puluhan Kios Pupuk Lengkap (KPL) Subsidi di Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh, ramai-ramai menolak penerapan Kartu Tani Digital (KTD).

Bukan tanpa alasan, kios penyalur pupuk subsidi yang memiliki petani binaan itu menolak karena merasa sangat dirugikan saat KTD ini di terapkan.

Salah seorang perwakilan kios pupuk subsidi di Aceh Tenggara, Dinto Efendi secara tegas turut menolak dengan diterapkannya sistem kartu tani digital yang ditangani pihak ketiga, dalam hal ini Bank Syariah Indonesia (BSI).

“Karena harusnyakan saat melakukan aktivasi yang seharusnya ini menjadi pekerjaan pihak BSI. Namun pihak BSI tidak pernah turun ke lapangan,” ucapnya kepada wartawan iNewsPortalAceh.id, Selasa (7/11/2023).

Selain itu, dampak dari kebijakan tersebut, kios juga mengalami kesulitan dalam penyaluran pupuk ke petani karna banyak petani yang masih menggunakan KTP sementara.

“Sedangkan untuk penebusan pupuk subsidi tersebut aplikasi KTD harus menggunakan e-KTP, sehingga pupuk yang ada di kios tidak bisa tersalurkan, sehingga kios merasa di rugikan,” sebut Dinto.

Kemudian saat melakukan penginputan data, petani sering terjadi kegagalan dikarenakan jaringan yang ada di Aceh Tenggara sering terjadi gangguan, terkhusus di Kecamatan Leuser.

“Untuk itu kami meminta melalui pemerintah Aceh Tenggara mengembalikan sistem penyaluran pupuk subsidi menggunakan manual (TPUBERS),” harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Catatan Sipil Abri Br .M.Pd., saat dikonfirmasi tentang jumlah penduduk yang sudah memiliki e-KTP mengatakan bahwa jumlahnya signifikan.

“151.002 orang penduduk Aceh Tenggara yang wajib memiliki KTP Elektronik baru, 145.117 orang yang memiliki E-KTP,” sebutnya.

Salah seorang petani bernama Joni, warga Kecamatan Leuser mengaku juga merasa kesulitan saat mau melakukan penebusan pupuk, karena harus menginput terlebih dahulu data menggunakan aplikasi KTD.

“Apalagi jika terjadi gangguan jaringan, harus menunggu lebih lama lagi, sedangkan di Kecamatan Leuser bisa mencapai berhari-hari jaringan rusak,” ujar Joni.

Editor : Jamaluddin

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network