Kisah Sedih, Wisudawati Dapat Kabar Ayah Meninggal 15 Menit Sebelum Naik Panggung

Ahmad Islamy Jamil
Haslina Kalang (kanan) menangis saat hendak naik ke panggung wisuda di kampus Universitas Sultan Zainal Abidin (UniSZA), Terengganu, Malaysia, Senin (6/11/2023). (Foto: Tangkapan layar/TikTok @uniszaedumy)

KUALA LUMPUR, iNewsPortalAceh.id – Hari itu, Senin (6/11/2023), seharusnya menjadi hari yang membahagiakan bagi mahasiswi bernama Haslina Kalang. Sebab, dia bakal ditahbiskan sebagai sarjana, setelah bertahun-tahun menempuh pendidikan tinggi di Universitas Sultan Zainal Abidin (UniSZA), Terengganu, Malaysia.

Sayangnya, menjelang upacara wisudanya hari itu, dia menerima kabar buruk. Ayahnya meninggal dunia. Pikirannya menjadi kacau kala itu. Langit di atasnya pun seakan-akan terasa runtuh.

New Straits Times (NST) melansir, gadis berusia 23 tahun yang berasal dari Tawau, Malaysia, itu mendapat berita duka tersebut hanya 15 menit sebelum dia naik ke panggung untuk menerima gelar Sarjana Hubungan Internasional (Hons).

Suasana penuh haru pun meliputi aula kampus, ketika Haslina yang tampak putus asa itu dipeluk oleh Profesor Dr Syarilla Iryani Ahmad Saany, direktur Pusat Manajemen Komunikasi dan Humas Korporat UniSZA.

Momen itu berlangsung secara spontan di depan Rektor UniSZA, Tan Dr Sri Mohd Yusof Noor, beserta segenap petinggi kampus yang berada di atas panggung.

Mereka turut bersimpati pada Haslina. Haslina mengaku sempat menghubungi ibunya, Kurniati Iskandar (48) dini hari untuk menanyakan kabar ayahnya, Kalang Tona (56).

Namun pada waktu itu, dia tak bisa berbicara dengan sang ayah, karena laki-laki itu dikatakan sedang mandi.

“Sebelum saya masuk ke ruang pertemuan, saya menghubungi ibu saya sekali lagi karena saya ingin berbicara dengan ayah saya, tetapi dia mengatakan bahwa ayah saya masih mandi,” tuturnya, seperti dikutip NST pada Senin (6/11/2023).

Kemudian, ketika dia sudah berada di ruang sidang, sekitar 15 menit sebelum gilirannya naik ke atas panggung, Haslina mendapat telepon dari tetangganya di kampung halaman.

Tetangganya itulah yang mengabarkan bahwa ayahnya telah meninggal dunia. Haslina mengatakan, dia kembali ke UniSZA dari kampungnya dengan ditemani kakak sulungnya, Kasnia (24), untuk mengikuti wisuda di kampus kesayangannya itu.

Gadis itu pun mengaku, dia sebenarnya merasa tidak nyaman untuk kembali ke Terengganu.

Namun, ayahnya tetap mendesaknya untuk pergi dan menghadiri upacara kelulusan itu, demi meresmikan gelar sarjana yang sudah diraihnya dengan susah payah.

“Ayah saya menderita stroke tahun lalu, dan akhir-akhir ini kesehatannya memburuk sehingga dia juga tidak bisa tidur nyenyak di malam hari,” ungkap anak kedua dari lima bersaudara itu.

“Setelah saya menyelesaikan studi di UniSZA tahun lalu, saya dan ibulah yang mengasuhnya. Saya sangat terpukul karena tidak bisa berbagi kebahagiaan menyelesaikan pendidikan tinggi dan lulus bersama ayah tercinta,” ujarnya sambil berlinang air mata.

Dia pun berterima kasih kepada manajemen UniSZA yang memberikannya uang duka dan membantu menyediakan biaya 2.500 ringgit untuk ongkos penerbangannya kembali ke Tawau.

Editor : Jamaluddin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network