TEL AVIV, iNewsPortalAceh.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam akan membunuh para pemimpin Hamas di mana pun berada.
Dia menyebut melibatkan Mossad untuk mencari para pemimpin Hamas. Pernyataan itu disampaikan Netanyahu menjawab pertanyaan wartawan dalam konferensi pers di Tel Aviv, Rabu kemarin.
Dia dimintai komentar soal peluang pemimpin Hamas seperti Ismail Haniya dan Khaled Mashaal berkuasa kembali di Gaza pasca-perang.
Netanyahu mengatakan telah menginstruksikan para agen Mossad untuk menargetkan para pemimpin Hamas di mana pun mereka berada.
Hal senada disampaikan Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Yoav Gallant.
"Semua pemimpin Hamas adalah orang mati yang berjalan," ujarnya, seperti dikutip dari Anadolu.
Dia juga mengklaim telah menghimpun kekuatan serta bekerja sama dengan badan-badan intelijen di dunia untuk membunuh pemimpin Hamas di mana pun berada.
Sejauh ini belum ada tanggapan dari Hamas soal ancaman dari Netanyahu maupun Gallant.
Israel menggelar serangan darat di Gaza untuk melenyapkan Hamas, klaim yang diragukan banyak pihak, termasuk para pengamat dari negara Barat, akan berhasil.
Hamas berkuasa di Gaza setelah menang dalam pemilu Palestina. Israel kemudian memblokade total Gaza pada 2007 hingga saat ini.
Namun pada 7 Oktober lalu, Hamas menggelar Operasi Badai Al Aqsa yang mengejutkan Israel maupun dunia.
Dengan kondisi serba terbatas, kelompok perlawanan itu masih bisa menyerang Israel dari darat yang menimbulkan kerugian yang besar.
Sebulan lebih setelah pertempuran Hamas dan Israel menyepakati gencatan senjata kemanusiaan selama 4 hari.
Dalam kesepakatan itu, Hamas akan membebaskan 50 sandera sipil Israel yakni anak-anak dan perempuan yang ditukar dengan 150 tahanan Palestina yang juga anak-anak dan perempuan.
Selain itu 300 truk bantuan kemanusiaan akan masuk Gaza, termasuk bahan bakar.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait