TEPI BARAT, iNewsPortalAceh.id - Sebanyak 39 tahanan Palestina dibebaskan Israel sebagai bagian kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas, Jumat (24/11/2023). Sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Qatar mengonfirmasi pembebasan 39 tahanan tersebut dari beberapa penjara Israel.
Mereka adalah tahanan gelombang pertama yang dibebaskan Israel berdasarkan kesepakatan yakni total 150 orang.
Dilaporkan Al Jazeera, kegembiraan serta sukacita tergambar dari wajah warga Palestina di Tepi Barat.
Mereka berkumpul di depan Penjara Ofer untuk menyambut pembebasan warga Palestina.
Di antara warga yang dibebaskan itu ada yang ditahan sejak 2015 saat masih anak-anak.
Pasukan Israel menembakkan gas air mata ke arah ribuan orang yang berkumpul di luar penjara untuk menyambut pembebasan.
Para tahanan itu kemudian dibawa menggunakan bus Palang Merah menuju Ramallah untuk diserahkan kepada keluarga masing-masing.
Salah satu tahanan, Marah Bakeer, tak bisa menyembunyikan rasa harunya. Perempuan 24 tahun itu ditangkap tentara Israel pada 2015 saat usianya masih 16 tahun.
Bakeer mengatakan, kondisi para tahanan sangat memprihatinkan. Mereka tak mendapat penanganan medis meskipun dalam kondisi parah.
Dia tertembak di tangan saat ditangkap di usia 16 tahun. Bakeer menambahkan, dia baru diberitahu pada Jumatpagi akan dibebaskan dari Penjara Ofer.
“Saya sedikit gugup dan terkejut. Saya tidak percaya akan bebas. Bertahun-tahun yang dihabiskan di penjara sangatlah. Tapi saya punya kepribadian yang kuat dan iman kepada Allah," ujarnya.
Sebelum dibebaskan, dia menjalani tes DNA. Setelah itu kepolisian Israel memberitahunya jika tak boleh ada perayaan setelah pembebasan.
Bahkan polisi mengancam, jika ada perayaan dan pengibaran bendera Palestina, Bakeer akan ditangkap kembali.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait