BANDA ACEH, iNewsPortalAceh.id - Banyak masyarakat lokal maupun internasional datang ke Museum Tsunami Aceh untuk mengenang kejadian gempa dan tsunami 19 tahun lalu.
Semua tersimpan rapi hingga saat ini di Museum Tsunami Aceh.
Pengunjung bisa benar-benar merasakan tragedi mengerikan yang memakan ratusan ribu korban jiwa dan meluluh lantahkan bangunan di Aceh.
"Mengenang betapa dahsyatnya kesan tsunami yang melanda pada suatu ketika dahulu dan kita merasa takut pun," kata Aisyah, salah satu pengunjung dari Malaysia dikutip dari Seputar iNews Aceh, Selasa (26/12/2023) lalu.
Berbeda dari Aisyah, Mutia dari Dumai datang ke Museum Tsunami Aceh bersama anak-anaknya untuk berwisata edukasi.
Dia ingin memperkenalkan anak-anaknya soal bencana tsunami dan cara penanggulangannya. Selain itu, kedatangannya ini pun agar semakin dengan dengan Allah SWT.
"Tujuannya wisata memberikan edukasi kepada anak-anak kami sekalian kami mengalami bahwasannya museum ini sangat bagi seluruh masyarakat, baik orang dewasa maupun anak-anak tentang tsunami itu sendiri. Sehingga hikmah yang kami ambil religinya adalah kita harus dekat sama Allah," kata Mutia.
Untuk wisatawan yang ingin berkunjung ke Museum Tsunami Aceh bisa langsung datang ke Jalan Sultan Iskandar Muda No. 3, Kota Banda Aceh.
Nantinya wisatawan akan dikenakan tiket sebesar Rp5.000.
Setelah memiliki tiket pengunjung bisa langsung masuk ke dalam museum. Pengunjung akan disambut oleh Lorong Tsunami sebelum benar-benar masuk ke dalam area museum.
Lorong tersebut sangat minim pencahayaan. Kanan dan kiri temboknya bergelimang air.
Di tengah perjalanan, air bukan hanya berada di dinding tetapi juga mengucur di atas kepala, sehingga tidak sedikit wisatawan yang langsung berlarian agar bisa berteduh.
Momen ini mengenang kejadian 19 tahun lalu, di mana masyarakat Aceh kala itu berlari berhamburan ketika mengalami gempa bumi dan tsunami.
Setelah itu wisatawan akan disambut dengan sebuah ruangan yang berisi berbagai foto pasca tsunami. Tidak hanya itu saja, di dalam ruangan ini pun ada layar LED besar yang memperlihatkan suasana pasca tsunami.
Layar besar ini membuat wisatawan akan benar-benar merasakan kejadian kala itu. Perjalanan berlanjut ke sumur doa. Ruangan ini merupakan simbol kuburan massal korban tsunami.
Di dalamnya terdapat 3.600 nama korban di sekeliling dinding-dinding sumur.
Kemudian, di sebelah ruangan ini terdapat lorong kebingungan yang berisi 99 asmaul husna atau nama-nama Allah yang mulia.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait