TOKYO, iNewsPortalAaceh.id - Jumlah korban yang belum ditemukan pascagempa bumi dahsyat yang melanda Jepang Tengah pada Hari Tahun Baru naik lebih dari tiga kali lipat pada Senin (8/1/2024).
Otoritas setempat menyatakan, per hari ini, ada 323 orang hilang akibat bencana tersebut, naik dari sebelumnya yang berjumlah 103 orang.
Menurut dokumen pihak berwenang, sebagian besar lonjakan jumlah korban hilang terjadi di Wajima, salah satu daerah yang paling parah terkena dampak gempa bumi 1 Januari lalu.
Di sana, jumlah orang yang belum ditemukan meningkat dari 31 menjadi 281 orang.
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,6, diikuti oleh serangkaian gempa susulan, mengguncang Jepang Tengah, di dekat Kota Suzu di Semenanjung Noto, Prefektur Ishikawa, Senin (1/1/2024) pekan lalu.
Gempa pada waktu itu memicu tsunami di wilayah pesisir Jepang dan Korea.
Guncangan tersebut juga menyebabkan bangunan-bangunan runtuh dan menyebabkan lebih dari 23.900 rumah tangga tanpa aliran listrik, meski tidak ada kerusakan pembangkit listrik tenaga nuklir yang tercatat.
Gempa tersebut menjadi yang terkuat di wilayah Semenanjung Noto sejak pencatatan dimulai pada 1885.
Sedikitnya 161 orang tewas akibat bencana tersebut. Gempa bumi juga memaksa lebih dari 28.800 orang di Ishikawa mengungsi ke tempat penampungan yang disiapkan pemerintah.
Sementara Pasukan Bela Diri Jepang mengerahkan 5.900 personel untuk membantu upaya penanggulangan bencana.
Dilaporkan juga bahwa Semenanjung Noto telah mencatatkan 1.214 gempa susulan dalam seminggu pascagempa bumi dahsyat yang mengguncang wilayah tersebut pada Hari Tahun Baru.
Kekuatan gempa tersebut bervariasi dengan level paling rendah 1 pada skala intensitas seismik tujuh poin yang diterapkan negara itu.
Sampai kini, skala kerusakan akibat gempa dahsyat yang menghentak Jepang pekan lalu masih belum jelas, terutama di Kota Wajima dan Suzu.
Pasalnya, tim penyelamat tidak dapat menjangkau beberapa daerah karena rusaknya jalan dan prasarana komunikasi.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait