PIDIE JAYA, iNewsPortalAceh.id - Sebuah video bullying pelajar Madrasah Ibtidaiah Negeri (MIN) yang berdurasi sekitar 6 menit 9 detik masih beredar luas di media sosial di wilayah Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, meskipun kedua pihak keluarga itu sudah berdamai sebelumnya.
Hal tersebut di sampaikan oleh Kakanmenag Pidie Jaya, Mulyadi,SAg, dimana pelajar di salah satu sekolah Madrasah Ibtidaiah Negeri (MIN) di Pidie Jaya, Aceh, yang melakukan bullying atau aniaya teman sekelasnya.
Bahkan video itu beredar di media sosial seperti di sejumlah group whattsaap dan facebook, tampak dalam video itu, dimana satu dari murid tersebut melakukan tindakan kekerasan terhadap seorang murid lainnya yang sedang duduk di bangku di dalam kelasnya.
Menurut Mulyadi, bahwa peristiwa bullying itu pada dasarnya terjadi pada tanggal 9 Desember 2023 lalu, namun karena terjadinya di ruang tertutup dan tidak adanya laporan kepada pihak madrasah saat itu.
"Dari orang tua mereka pun tidak ada pemberitahuan apa-apa atas kejadian itu kepada pihak madrasah saat setelah kejadian, sehingga peristiwa bullying ini terungkap pada Kamis tanggal 11 Januari 2024 sore beredar dan ada laporan kepada kepala masdrasah," ujar Mulyadi.
Saat setelah mengetahui, akhirnya Kepala Madrasah langsung menghubungi komite untuk mengundang kedua pihak keluarga itu untuk di musyawarahkan kejadian tersebut.
"Pada hari Jumat besok nya, jadi alhamdulliah selesai dan telah berdamai semuanya, Alhamdulillah setelah kita duduk dan bermusyawarah, sebenarnya penyelesaian itu sudah dilakukan secara damai sejak Jumat 12 Januari 2024, " imbuh Mulyadi.
Bahkan tambah Mulyadi, pada Senin kemarin pihaknya dan juga tim dari Polres Pidie Jaya kemudian P3A dari Dinas Sosial dan Kapolsek Bandar Baru hadir untuk bersama-sama dengan pihak wali murid dari kedua pihak serta ikut juga tokoh masyarakat kepala masdrasah untuk duduk bersama.
"Pertemuan itu sekaligus memberikan pembinaan dan melakukan penyerahan santunan dari keluarga pelaku kepada keluarga korban sebagai bentuk minta maaf mereka," cetus nya.
Kemudian langkah-langkah selanjutnya, mereka sudah menyepakati juga secara bersama-sama untuk melakukan cek UPS anak itu.
"Semua nya berjalan lancar, anak itu akan di cek kesehatannya, barang kali ada hal-hal yang fatal, maka nanti akan sama-sama kita menangani nya dengan mengobati anak itu," jelasnya.
Selain itu dia berharap, kejadian seperti ini tidak pernah terulang lagi di masa-masa yang akan datang dan bahkan di lembaga pendidikan mana pun tidak mestinya di madrasah dan juga di lembaga pendidikan lainnya.
"Kita juga mengharapkan kepada masyarakat supaya apabila terdapat video-video semacam itu tidak langsung memviralkan di Medsos karena video nya tidak ada keterangan itu yang ada akan menimbulkan hal-hal yang negatif di dalam masyarakat, dan juga terhadap anak akan menimbulkan efek psikologi terhadap anak itu," terang Mulyadi.
Padahal atas kejadian tersebut pihak Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, telah berhasil mendamaikan kasus bullying atau penganiayaan pelajar itu terhadap teman sekelasnya.
Anehnya lagi kata Mulyadi, video kasus bullying atau penganiayaan ini masih di viralkan di berbagai media sosial, seperti di grup whatsapp dan facebook terutama di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh saat ini.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait