Gunakan Armada Berusia Tua, DLHK Pidie Jaya Kewalahan Angkut Berton-ton Sampah Perhari

Jamalpangwa
Gunakan Armada Berusia Tua, DLHK Pidie Jaya Kewalahan Angkut Berton-ton Sampah Perhari.(Dok Ist).

PIDIE JAYA, iNewsPortalAceh.id- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, mengaku kewalahan dalam mengangkut mencapai 15 ton sampah perharinya dengan mengunakan 6 unit armada yang sudah tua saat ini.

Hal tersebut di sampaikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pidie Jaya, Rusli, saat di sambangi wartawan di kantornya beberapa hari lalu.

Menurut dia, bahwa saat ini mereka khawalahan dalam mengumpulkan sampah-sampah di delapan Kecamatan dengan mengunakan 6 unit armada yang sudah berusia tua.

"Sebenarnya, jumlah armada mobil angkutan sampah ada 8 unit sebelumnya, namun dua unit mengalami rusak dan tak bisa digunakan," imbuhnya.

Selain itu kata Rusli, untuk biaya perawatan sejumlah armada pengangkutan sampah pun saat ini sangat sedikit yang diberikan ke pihak DLHK Pidie Jaya.

Adapun data kendaraan armada pengangkutan sampah dari dinas DLHK Pidie Jaya yang di miliki saat ini yaitu terdiri dari :

1. Isuzu / Armroll tahun 2008 warna putih mengalami rusak berat

2. Isuzu / Armroll tahun 2008 warna putih solar mengalami rusak berat.

3. Isuzu tahun 2012 warna putih solar masih baik

4. Isuzu tahun 2012 warna putih solar masih baik.

5. Toyota / Dyna 2012 warna merah masih baik.

6. Toyota / Dyna 2012 warna merah solar mengalami rusak berat.

7. Toyota / Dyna warna putih solar masih baik.

8. Isuzu / Armroll 2015 warna putih solar baik.

9. Mitsubishi / Armroll tahun 2019 warna kuning masih baik.

10. Isuzu / Armroll 2021 warna putih solar kondisi baik.

Rusli menambahkan, bahwa kendaraan yang di tempatkan di Delapan Kecamatan yaitu di Kecamatan Bandar Dua ada dua unit armada, Kecamatan Meureudu 2 unit satu mengalami rusak, Kecamatan Bandar Baru 1 unit armada.

"Kendala kami saat ini di karenakan usia kendaraan yang sudah tua dan sering mengalami rusak saat beroperasi untuk mengangkut sampah," terang Rusli.

Kemudian, pemerintah setempat menarget pemasukan pendapatan anggaran Daerah (PAD) di LH berjumlah Rp350.000.000, namun hanya bisa tercapai hanya 60 persen rata-rata setiap tahun.

"Itu dari restribusi sampah dan tinja pertahun, di karenakan mobil tinja kita pun hanya beroperasi satu, itu pun mobil nya kecil," sebut Rusli.

Editor : Jamaluddin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network