PIDIE JAYA, iNewsPortalAceh.id - Badan Pembangunan Daerah (Bapedda) Pidie Jaya, Aceh, mencatat bahwa angka kemiskinan di daerahnya berada di urutan nomor 4 dari 23 Kabupaten / Kota di Aceh. Bahkan angka kemiskinan ektrem pun mecapai 4,35 persen saat ini.
T. Muhalil selaku Kepala Bapedda Pidie Jaya menyebutkan saat ini pihaknya bersama pemerintah setempat fokus dalam menurunkan angka kemiskinan extrem di wilayahnya.
Bahkan dalam rangka mengentas kemiskinan ekstrem itu Bapedda bersama Pj. Bupati Pidie Jaya Ir. Jailani mengelar rapat Koordinasi (Rakor) verifikasi dan validasi penetapan data keluarga miskin ekstrem di Kabupaten berjulukan lumbung pangan tersebut pada Rabu (21/02/2024) lalu.
Sementara itu Pj Bupati Pidie Jaya Ir. Jailani di sela-sela kegiatan ini merupakan tindak lanjut percepatan penghapusan kemiskinan ekstrim di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh telah ditetapkan dan menjadi fokus Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya.
"Di mana menjadi target 0% pada tahun 2024 ini sesuai dengan sustainable Development Goals yang sudah ditetapkan oleh pemerintah nasional maupun provinsi dan kabupaten," Kata Pj Bupati Pidie Jaya Ir. Jailani.
Untuk pelaksanaannya di mana strategi tersebut terdapatnya kantong-kantong kemiskinan. Kemudian dengan strategi peningkatan data sasaran perencanaan penganggaran integrasi program kegiatan dan melibatkan partisipasi masyarakat dan lintas sektoral.
Untuk dasar hukum pelaksanaan dengan adanya instruksi Presiden, Gubernur Aceh serta keputusan Pj. Bupati Pidie Jaya tentang penanggulangan kemiskinan ekstrim khususnya se-Kabupaten Pidie Jaya.
"Salah satu daerah yang mampu menurunkan angka kemiskinan ekstrim Kabupaten Pidie Jaya berhasil turunkan angka kemiskinan dari 7,26 persen tahun 2021 turun menjadi 4,37 persen pada tahun 2022,"imbuhnya.
Ia yakin bahwa angka kemiskinan ekstrim di Pidie Jaya semakin menciut, yang disebabkan pada tahun 2024 ini sejumlah program diluncurkan untuk menanggulangi persoalan tersebut, baik itu melalui APBK maupun dengan dana desa di setiap gampong.
Selain itu, Pj Bupati Ir. Jailani menerangkan Pemkab Pidie Jaya akan dilakukan pemadanan, sehingga menghasilkan data yang benar – benar valid dan penanggulangan kemiskinan ekstrim akan tetap terus dilakukan secara konvergen melalui konsolidasi seluruh sektor.
"Maret 2023 berdasarkan data BPS, tingkat kemiskinan ekstrim di Indonesia sudah turun signifikan hingga mencapai 1,12%," jelas Jailani.
Penurunan angka kemiskinan ekstrim yang signifikan tersebut merupakan hasil kerjasama antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait