TAKENGON, iNewsPortalAceh.id - Keluarga pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Datu Beru Takengon keluhkan kesulitan air untuk kebutuhan mereka dan pasien.
Masalah ini mengharuskan mereka mencari solusi di luar fasilitas rumah sakit untuk kebutuhan dasar seperti mandi dan buang air.
Dilaporkan bahwa keluarga pasien merasa kesulitan karena harus meninggalkan ruangan rawat inap untuk mencari tempat mandi di rumah kerabat yang berdekatan dengan RSUD Datu Beru.
Namun menurut mereka yang terpenting adalah kebutuhan air untuk pasien saat ke kamar mandi, seperti untuk buang hajat.
Pihak rumah sakit mengungkapkan bahwa masalah ini terjadi karena terhentinya aliran air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) selama dua hari terakhir.
Meski upaya telah dilakukan dengan meminta bantuan truk tangki milik damkar dan truk tangki PDAM untuk memasok air ke penampungan air milik rumah sakit, namun hal tersebut belum mengatasi sepenuhnya kebutuhan air di rumah sakit.
"Untuk langkah cepat kami telah memasok air yang dibantu truk tangki Damkar dan milik PDAM, namun suplainya terbatas karena kebutuhan air di rumah sakit sangat tinggi," jelas Kepala Kesling RSUD Datu Beru Takengon, M. Nasir.
Kepala Kesling RSUD Datu Beru Takengon juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh keluarga pasien.
Sementara itu, Direktur PDAM Tirta Tawar Takengon, Hidayat, menjelaskan bahwa terhentinya pasokan air ke RSUD Datu Beru disebabkan oleh pecahnya salah satu pipa.
Namun, upaya perbaikan pipa terkendala oleh keterbatasan alat yang harus dipesan dari Medan, Sumatra Utara.
Hidayat menjelaskan bahwa meskipun alat sudah dipesan, namun kemungkinan perbaikan baru dapat dilakukan setelah alat tersebut tiba.
Untuk mengatasi masalah ini, PDAM akan mengirimkan pasokan air bersih menggunakan mobil tangki ke RSUD Datu Beru.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait