PIDIE JAYA, iNewsPortalAceh.id - Seperti diketahui Tempat Pendaratan Ikan ( TPI) Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh sebelumnya di bangun di saat masih bergabung dengan Kabupaten Pidie alias sebelum pemekaran Kabupaten terjadi.
Namun kondisi terkini tempat pendaratan ikan (TPI) Meureudu yang berlokasi di Desa Meunasah Balek, Kecamatan Meureudu, Pidie Jaya, Aceh, sangat memprihatikan dengan banguna acak- acakkan.
Betapa tidak, semenjak di bangun lokasi TPI meureudu ini hingga saat ini terlihat sangat semrawut dan kumuh di karenakan bangunannya yang acak-acakan diduga tak adanya kepedulian pemerintah.
Di tambah lagi dengan kondisi sejumlah bangunan rukoh atau kios yang di bangun sebelum gempa Pidie Jaya, kini sudah mengalami rusak dan jorok begitu juga dengan kondisi TPI itu sendiri yang lantai nya sudah licin dan berlumpur.
Abdullah koordinator TPI Meureudu membenarkan kondisi saat ini sangat acak- acakan dan butuh di tata ulang supaya rapi seperti TPI-TPI pada umumnya.
Begitu juga bangunan rukoh atau kios yang sudah rusak pasca gempa harus di bangun kembali dan begitu juga lantai dermaga yang kini rusak berlubang harus di rehap segera.
"Benar TPI ini suda sangat lama sekali di bangun sebelum pemekaran Pidie Jaya dengan Pidie saat itu, jangankan kondisi TPI nya, pagar saja kami minta supaya lebih tertib agar tidak masuk ternak, kalau sudah ada pagar mudah kita tata, itu tak terealisasi hingga kini," ungkap Abdullah.
Selain itu kata dia, dermaga TPI sudah berapa kali mengalami rusak atau bolong dan pernah pihak mereka untuk mengusulkan ke Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh agar di perbaiki, tetapi tak ada nya realisasi apapun.
"Bahkan nelayan yang sukarela yang bantu - bantu untuk perbaiki seadanya agar bisa di gunakan lagi, kami sendiri sebagai koordinator malu juga dengan nelayan karena tak adanya respon pihak dinas terkait apapun," imbuh Abdullah.
Sementara itu Kadis Kelautan dan Perikanan Pidie Jaya, Dr. Yandi Yusnandar, membenarkan kondisi tempat pelabuhan atau TPI Meureudu dengan kondisi yang sangat memprihatinkan tanpa adanya kepedulian pihak terkait selama ini.
"Kami sudah komunikasikan masalah ini ke pihak provinsi tentang pentingnya perawatan dan peningkatan prasarana seperti jalan yang sudah rusak berlumpur, karena kewenangan pengelolaan nya itu di provinsi Aceh," terang Yandi.
Bahkan pihak DKP Pidie Jaya sudah mengusulkan beberapa item perbaikan di lokasi TPI Meureudu, cuma kini tinggal menunggu realisasi dari pihak provinsi sendiri nantinya.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait