PIDIE JAYA, iNewsPortalAceh.id - Cuaca hujan yang terus-menerus di awal tahun 2025 membuat petani cabai di desa Meunasah Lung, Kecamatan Jangka Buya, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh mengeluh karena cabai miliknya diserang penyakit mulai dari penyakit kuning daun sampai busuk buah.
Sebanyak 6000 batang tanaman cabai intensif milik Hajidun warga Meunasah Lung, Kecamatan Jangka Buya Pidie Jaya ditanam di lahan sawah seluas 2700 Meter Persegi diserang penyakit kuning daun dan antraknose (busuk buah).
Penyakit kuning daun dan busuk buah terjadi disaat lahan tanaman lembab ditambah cuaca hujan terus menerus sehingga para petani pun dilanda keresahan karena dikhawatirkan akan merugi.
Kata Hajidun, saat ini usia tanaman cabai miliknya sudah berusia 3 bulan kondisi daun cabai mulai menguning dan keriting, biasanya tinggi tanaman cabai di usia 3 bulan sudah mencapai 80 sampai 100 Cm, tapi saat ini batang cabainya cuma tinggi 50 Cm, hal itu karena hujan terus menerus sehingga hama jamur pada tanaman cabai susah dibasmi.
Cabai seluas seperempat hektar milik hajidun dirawat secara intensif baik pemupukan maupun perawatan dan penyemprotan hama yang sudah dilakukan secara matang, namun cabainya tetap dihinggap hama jamur.
"Luas lahan cabai 2700 meter persegi dengan jumlah tanaman 6000 batang cabai dengan modal 35 juta rupiah, saat ini sudah berusia 3 bulan, karena buah cabai banyak yang busuk, dipanen perdana cuma 10 kg, dengan harga jual rp 10 ribu perkilo. Berbagai jenis insektisida dan pestisida telah disemprot, namun tidak mapan," kata Hajidun.
Meskipun tanaman cabainya terkena serangan hama karena cuaca hujan serta berdampak rugi, namun Hajidun tidak putus asa rencananya di awal maret nanti Hajidun akan tanam lagi cabai dengan luas dua kali lipat dari luas sekarang.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait