PIDIE JAYA, iNewsPortalAceh.id – Wakil Gubernur Aceh, H. Fadhullah, SE, menyerahkan langsung 12 unit traktor Maxxi WD 404 kepada Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya dalam seremoni penyerahan alat mesin pertanian (alsintan) yang berlangsung di halaman Kantor Dinas Pertanian Pidie Jaya, Senin pagi (28/7/2025).
Didampingi sejumlah pejabat dari Pemerintah Aceh, termasuk Kepala Dinas Pertanian dan Staf Khusus Gubernur, Dr. Said Mulyadi, Wagub Fadhullah menyampaikan bahwa bantuan tersebut merupakan bagian dari program ketahanan pangan nasional yang digagas Presiden RI.
“Penyerahan traktor ini merupakan bagian dari visi besar Presiden Prabowo untuk memperkuat ketahanan pangan. Beliau juga menetapkan harga dasar gabah sebesar Rp6.500, dan saat ini di Aceh harga sudah menyentuh Rp8.000 karena musim kemarau,” ungkap Fadhullah.
Ia menyebutkan bahwa selain traktor, pihaknya juga membawa pompa air untuk membantu petani mengatasi kekeringan di berbagai daerah, termasuk Pidie Jaya.
Dorongan Kuat untuk Petani dan Koperasi Dalam sambutannya, Fadhullah juga menekankan pentingnya koperasi tani sebagai bagian dari reformasi distribusi dan pemasaran hasil pertanian.
Ia menyebut, Pemerintah Aceh telah menyelesaikan 6.497 koperasi di seluruh Aceh sesuai arahan pusat.
“Pak Presiden menargetkan 80 ribu koperasi secara nasional. Koperasi akan menjadi simpul distribusi langsung dari petani ke pasar tanpa rantai perantara yang panjang. Ini untuk menjawab keluhan petani soal distribusi pupuk, panen mangga, cabe, dan lainnya,” ujarnya.
Wagub Fadhullah meminta Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya segera mengaktifkan koperasi yang sudah terbentuk, dan menyambut peluang dari pusat, termasuk program cetak sawah baru.
“Pidie Jaya sempat memiliki 8.700 hektare sawah, kini hanya 8.500. Jangan sampai terus berkurang karena alih fungsi lahan. Segera usulkan cetak sawah baru! Pemerintah pusat sangat terbuka,” tegasnya.
Awasi Penggunaan Bantuan, Jangan Jual-Belikan Traktor Fadhullah juga menekankan bahwa bantuan alsintan ini harus tepat sasaran, tidak boleh disalahgunakan, apalagi dipindahtangankan atau diperjualbelikan.
“Saya minta Pak Kapolres, Pak Kajari, dan seluruh stakeholder untuk ikut mengawasi. Bantuan ini harus dinikmati langsung oleh petani yang benar-benar membutuhkannya,” tegasnya lagi.
Menutup sambutan, Fadhullah menyampaikan beberapa pantun yang disambut tawa dan tepuk tangan para hadirin:
Burung elang terbang melayang, Menembus awan di langit raya. Mari terus bergandeng tangan, Majukan tani di Pidie Jaya.
Pagi cerah burung bernyanyi, Embun menetes di pucuk padi. Petani Pidie Jaya terus berbakti, Membangun negeri lewat bumi sendiri.
Fadhullah juga menyebut bahwa Pidie Jaya adalah daerah istimewa baginya, karena secara pribadi ia berasal dari kawasan perbatasan antara Pidie dan Pidie Jaya, yakni Kebun Raya.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait