PIDIE JAYA, iNewsPortalAceh.id – Polemik kasus dugaan penganiayaan murid oleh seorang oknum guru bakti di SMP Negeri 1 Bandar Baru, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh terus bergulir.
Komunitas Barisan Guru Bersatu (KoBar-GB) Pidie Jaya mendesak Bupati Pidie Jaya segera turun tangan dengan membentuk Tim Mediasi Khusus untuk menangani persoalan tersebut.
Ketua KoBar-GB Pidie Jaya, Saiful Rizal menilai, kasus ini tidak hanya berdampak pada korban dan keluarga, tetapi juga memukul citra dunia pendidikan serta menimbulkan keresahan di kalangan orang tua siswa.
Karena itu, perlu ada langkah konkret pemerintah daerah untuk memastikan keadilan sekaligus menjaga kondusivitas sekolah.
“Bupati harus segera membentuk tim mediasi lintas sektor agar kasus ini ditangani secara bijak, adil, dan transparan. Jangan sampai kasus ini menjadi preseden buruk dalam dunia pendidikan,” tegas Saiful Rizal Ketua KoBar-GB Pidie Jaya.
Adapun unsur yang didorong untuk dilibatkan dalam tim mediasi tersebut meliputi:
Asisten yang membidangi Pendidikan dan Perlindungan Anak
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Pidie Jaya.
Dinas Pendidikan Pidie Jaya
Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Pidie Jaya
Organisasi profesi guru PGRI dan KoBar-GB Pidie Jaya.
Ketua KoBar-GB menegaskan, tim ini nantinya tidak hanya berfungsi sebagai mediator antara pihak korban dan pelaku, tetapi juga sebagai pengawal kebijakan agar ke depan sekolah benar-benar menjadi ruang aman bagi siswa.
Kasus penganiayaan yang menimpa siswa berisinisail MFF (14) hingga mengalami robek gendang telinga masih dalam proses hukum di Polres Pidie Jaya.
Namun, KoBar-GB mengingatkan agar aspek perlindungan anak dan kepentingan dunia pendidikan tetap menjadi prioritas utama pemerintah daerah.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait