PIDIE JAYA, iNewsPortalAceh.id – Drama PPPK “siluman” di Pidie Jaya, Aceh makin lama makin mirip sinetron Ramadan: penuh kejutan, plot twist, dan tentu saja… dokumen yang “tak sengaja” viral.
Kali ini, giliran Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Arpus) yang jadi bintang tamu.
Bayangkan, gedung yang biasanya cuma ramai suara kertas dibalik dan kipas angin berdecit, tiba-tiba jadi sorotan nasional gegara dua lembaran DIPA.
Awalnya simpel: beberapa honorer curhat nggak bisa unggah berkas PPPK paruh waktu karena SK 2025 katanya “nggak bisa diterbitkan, tidak ada anggaran.”
Eh, sehari kemudian, jreng! muncul DIPA dengan pos “belanja jasa tenaga arsip dan perpustakaan” sampai “tenaga ahli” belasan juta rupiah.
Warganet langsung heboh, “Lho, anggaran katanya nggak ada, ini yang belasan juta siapa yang print?”
Belum habis rasa penasaran, netizen juga dibikin kaget karena daftar nama honorer ikut tercecer ke publik—lengkap dengan riwayat pendidikan dan unit kerja.
Grup WhatsApp lokal pun mendadak kayak forum gosip selebritas: “Eh, ini si anu bukan? Kok ada jabatan ‘tenaga ahli arsip memes’?
Kepala dinas Arsi dan Perpustakaan Pidie Jaya menyebutkan bahwa dirinya tidak bisa memberikan honorer kepada beberapa honore itu dikarenakan berbenturan peraturan ?
Sementara itu, publik cuma bisa geleng-geleng kepala: “Ini perpus atau panggung stand-up? Bikin plot twist mulu.”
Yang jelas, drama PPPK "siluman" di Pidie Jaya sukses mengubah rak buku yang biasanya tenang jadi bahan tawa nasional.
Warganet pun sepakat: kalau ini dijadikan serial, judulnya pas banget—“Perpus Tanpa Rahasia: Dari SK Hilang ke DIPA Nyasar.”
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait
