PIDIE JAYA, iNewsPortalAceh.id – Bukan sekadar acara seremonial, pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dan Sekolah Rakyat Terintegrasi 26 di Trienggadeng, Selasa (30/9/2025), jadi momen harapan baru bagi puluhan anak dari keluarga miskin ekstrem di Pidie Jaya.
Kapolres Pidie Jaya, AKBP Ahmad Faisal Pasaribu, terlihat berdampingan dengan Bupati H. Syibral Malasyi saat peresmian.
Lokasi kegiatan—bekas gedung SMP Unggul di Gampong Matang—berubah wajah jadi panggung lahirnya sekolah alternatif yang membawa misi besar: membuka pintu pendidikan gratis bagi anak-anak yang nyaris terpinggirkan oleh keadaan ekonomi.
“Dengan berdirinya Sekolah Rakyat ini, kita sedang membuka pintu masa depan yang cerah bagi anak-anak kita, khususnya mereka yang terhimpit dalam lingkaran kemiskinan ekstrem,” kata Syibral, suaranya lantang di hadapan guru, wali murid, Forkopimda, hingga tokoh masyarakat.
Kehadiran Kapolres bukan sekadar formalitas. Ia ikut menyerahkan bingkisan untuk siswa baru dan bersama bupati memotong pita sebagai tanda sekolah itu resmi berdiri.
Simbol kecil, tapi berarti besar: negara hadir untuk mereka yang kerap luput dari perhatian.
Sekolah Rakyat Terintegrasi 26 ini punya konsep berbeda. Gratis, berbasis asrama, dengan fasilitas lengkap mulai dari SD, SMP, hingga SMA.
Tahun pertama, ada 75 siswa terpilih—hasil seleksi ketat dari keluarga termiskin. Mereka akan dibimbing 17 guru dan 33 tenaga kependidikan.
Program ini dianggap sejalan dengan visi nasional yang digaungkan Presiden Prabowo Subianto: pemerataan pendidikan untuk keadilan sosial.
“Anak-anak ini tidak boleh minder. Mereka generasi pilihan yang diberi kesempatan emas,” tegas Bupati.
Editor : Jamaluddin
Artikel Terkait