get app
inews
Aa Read Next : Jelang Pemilu 2024, PWI Aceh Selatan Diskusi dengan Kapolres

Rekam Pendukung Partai Berkuasa Halangi Iring-Iringan Kelompok Oposisi, 4 Wartawan Dihajar

Sabtu, 27 Agustus 2022 | 14:31 WIB
header img
Empat jurnalis di Zimbabwe diserang dan dilukai sekelompok pendukung partai berkuasa, Zanu-PF. (Foto: Okezone)

GOKWE, iNews.id - Empat jurnalis di Zimbabwe diserang dan dilukai sekelompok pendukung partai berkuasa, Zanu-PF.

Saat itu, para wartawan itu tengah merekam aksi mereka yang mengejar iring-iringan pemimpin oposisi, Nelson Chamisa.

Dilansir dari Anadolu, saksi mata mengatakan, kendaraan Zanu-PF berusaha menghalangi pimpinan partai oposisi utama Zimbabwe, Koalisi Warga untuk Perubahan untuk memasuki Chitekete.

Chamisa dijadwalkan berpidato di depan para pendukungnya di daerah Chitekete, Gokwe, Provinsi Midlands, Kamis (25/8/2022).

Sebanyak 10 orang pendukung Zanu-PF yang mengenakan tanda kebesaran partai yang berkuasa dan meninju serta menendang wartawan.

Para korban diperintahkan untuk menghapus foto dan video sebelum peralatan mereka disita.

Tidak ada penangkapan yang dilakukan setelah penyerangan terhadap wartawan tersebut.

Sementara itu, Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) mengecam serangan tersebut.

“Pihak berwenang Zimbabwe harus menyelidiki serangan brutal terhadap empat jurnalis yang bekerja untuk media swasta, membawa para pelaku ke pengadilan, dan memastikan pendukung partai tidak menyerang anggota pers yang meliput demonstrasi politik,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Direktur Institut Media Afrika Selatan di Zimbabwe, Tabani Moyo juga mengecam tindakan keras terhadap jurnalis.

Menurutnya, serangan dan kekerasan terhadap jurnalis yang melakukan tugas profesional sah harus menjadi perhatian serius.

"Ini tidak bisa dibiarkan berlanjut dengan impunitas dan tanpa pelakunya dibawa ke pengadilan. Karena itu kami memohon kepada polisi dan otoritas terkait lainnya, termasuk Komisi Media Zimbabwe, untuk menyelidiki secara menyeluruh kejahatan serius terhadap jurnalis ini,” kata Moyo kepada Anadolu.

Sementara itu, Direktur Informasi Zanu-PF, Tafadzwa Mugwadi tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Zimbabwe telah dikenal karena kekerasan politik menjelang pemilihan umum.

Negara ini akan mengadakan pemilihan pada 2023, Pemilu tersebut merupakan kali kedua setelah kepergian mantan Presiden Robert Mugabe dari panggung politik setelah 37 tahun berkuasa.

Mugabe digulingkan dalam kudeta militer pada 2017 dan meninggal pada 2019.​​​

Editor : Jamaluddin

Follow Berita iNews Portalaceh di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut