BANDA ACEH, iNews.id - Ribuan mahasiswa Universitas Islam Negeri Ar Raniry Banda Aceh menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Aceh, Rabu (6/9/2022).
Aksi demo ini berujung ricuh, bahkan lima polisi terluka akibat terkena lemparan batu. Aksi ini awalnya berjalan damai. Sejumlah mahasiswa menyampaikan aspirasi penolakan kenaikan harga BBM di depan Gedung DPRA.
Kericuhan bermula saat mahasiswa memaksa masuk dengan cara mendorong pintu pagar yang dijaga ketat aparat keamanan sehingga pintu pagar rusak.
Selain itu, ratusan mahasiswa melemparkan batu ke arah gedung dewan dengan sasaran aparat keamanan sehingga sejumlah polisi dari Polresta Banda Aceh mengalami luka dan berdarah.
Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Joko Krisdiyanto mengatakan, aksi yang dilakukan mahasiswa UIN itu awalnya damai.
“Kami telah memberikan izin untuk 10 orang saja sebagai perwakilan untuk masuk ke dalam gedung, namun mahasiswa tak menerima arahan tersebut sehingga melakukan serangkaian aksi kericuhan yang menyebabkan robohnya pintu pagar DPRA,” ucap Joko Krisdiyanto, Rabu (7/9/2022).
Saat terjadi ketegangan, massa mahasiswa melemparkan batu ke arah polisi dan Satpol PP. Petugas kemudian menyemprotkan air melalui armada water canon ke arah para pendemo.
Massa pun kembali mengamuk dengan serangkaian lemparan batu besar yang telah disiapkannya diarahkan ke petugas. Polisi pun mencoba membubarkan massa dengan cara melepaskan gas air mata.
“Pada waktu itu, massa melempar terus dengan batu. Anggota kami berbaju preman pun melakukan pengejaran. Namun sangat disayangkan, sejumlah papan bunga di pingir jalan dibakar mereka. Mereka juga merusak mobil dinas Polresta Banda Aceh dan Satbrimobda Polda Aceh,” katanya.
Dari aksi tersebut, lima polisi luka-luka di bagian wajah, kaki dan tangan hingga berdarah akibat terkena lemparan batu.
"Anggota terluka saat ini dalam perawatan medis," katanya.
Kemudian, para massa mahasiswa turut membakar enam papan bunga dan merusak 28 papan bunga lainnya milik forum Florist.
"Selain merusak fasilitas negara dan fasilitas umum, mereka juga merusak dan membakar barang milik orang lain dalam aksi tersebut," ucapnya.
Editor : Jamaluddin